- Pemulihan listrik di Aceh berjalan cepat meskipun infrastruktur utama transmisi, gardu, dan pembangkit mengalami kerusakan berat akibat bencana.
- Tantangan utama pemulihan adalah kerusakan parah ditambah kesulitan akses, memerlukan pengeringan dan pengujian sebelum sinkronisasi sistem.
- Pekerjaan kelistrikan di wilayah longsor harus menunggu stabilitas tanah, menunjukkan koordinasi pekerjaan sipil dan kelistrikan sangat penting.
Suara.com - Proses pemulihan pasokan listrik di sejumlah wilayah Aceh yang terdampak banjir dan longsor dinilai berlangsung cepat meski skala kerusakan infrastruktur kelistrikan tergolong berat.
Kerusakan tersebut menyentuh jaringan utama, mulai dari transmisi, gardu induk, hingga pembangkit, dengan akses lokasi yang ikut terputus akibat bencana.
Akademisi dari Politeknik Negeri Lhokseumawe, Muhammad Arifai, menjelaskan bahwa tantangan utama pemulihan berada pada kombinasi antara kerusakan parah dan keterbatasan akses menuju titik-titik terdampak.
"Tantangan terbesarnya ada pada rusaknya infrastruktur dan akses yang sulit. Namun di tengah kondisi itu, ritme pemulihannya tetap terbilang cepat," ujar Arifai seperti dikutip, Kamis (11/12/2025).
Arifai memaparkan bahwa setelah akses mulai terbuka, tim teknis dapat memulai perbaikan fisik pada jaringan. Tahap paling krusial kemudian masuk pada proses sinkronisasi antara pembangkit dan sistem jaringan.
"Sinkronisasi ini tidak bisa tergesa-gesa. Tegangan, frekuensi, dan fase harus benar-benar presisi. Kalau dipaksakan, risikonya bisa menimbulkan gangguan lanjutan," tegasnya.
Sebelum sinkronisasi dilakukan, seluruh peralatan yang sebelumnya terendam banjir harus melalui proses pengeringan, pembersihan, inspeksi, hingga pengujian menyeluruh untuk memastikan kondisi aman saat kembali dioperasikan.
Setelah sistem berhasil tersinkronisasi, langkah lanjutan dilakukan untuk menjaga keandalan jaringan, seperti penyesuaian proteksi, pemantauan menggunakan SCADA, hingga penyeimbangan beban antarwilayah agar terhindar dari risiko kelebihan beban.
Arifai juga menyoroti kondisi wilayah terdampak longsor yang memerlukan penanganan khusus. Ia menegaskan bahwa pekerjaan kelistrikan di area tersebut hanya bisa dilakukan setelah kondisi tanah benar-benar stabil.
Baca Juga: Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
"Kalau tanah belum stabil lalu jaringan langsung dipasang, risikonya rusak kembali. Karena itu pekerjaan sipil dan kelistrikan harus berjalan seiring," katanya.
Meski pemulihan tidak dapat dilakukan secara instan karena menyangkut aspek keselamatan, Arifai menilai percepatan tetap terlihat di lapangan berkat berbagai pekerjaan yang dilakukan secara paralel.
"Prosesnya memang bertahap, tapi percepatannya terukur dan terlihat di lapangan," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Rupiah Mulai Bangkit, Didukung Pemangkasan Suku Bunga The Fed
-
Krisis BBM SPBU Swasta, Akankah Terulang Tahun Depan?
-
Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 15.000 Hari Ini, Jadi Rp 2.431.000 per Gram
-
IHSG Lagi-lagi Melesat Pagi Ini, Betah di Level 8.700
-
Bocoran Saham IPO Awal 2026, Ada Emiten Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro
-
RI Raup USD 10 Juta dari Jualan Produk Halal di Jepang
-
Mandiri BFN Fest 2025 Dibuka: Industri Fintech Bidik Kepercayaan Publik dan Inklusi Keuangan
-
Wamentan Sudaryono Pastikan Pemulihan Sawah Terdampak Bencana di 3 Provinsi, Tanah Bisa Diolah Lagi
-
IHSG Berpotensi Rebound ke Level 8.750 di Tengah Sinyal Hawkish The Fed
-
Wamentan Sudaryono Ajak Jajaran Kementan Perkuat Integritas: Korupsi Adalah Extraordinary Crime!