- Indonesia masih bergantung pada impor minyak mentah utama dari Afrika dan Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan kilang domestik.
- Kapasitas kilang Indonesia mengolah 1,1 juta barel per hari, namun impor produk BBM seperti gasoline masih dilakukan.
- Proyek RDMP Kilang Balikpapan dan implementasi mandatori B50 pada 2026 diharapkan mengurangi impor energi signifikan.
Suara.com - Kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri (BBM) sebagian besar masih bergantung dari impor. Senior Director Oil, Gas, Petrochemical Danantara Indonesia Wiko Migantoro mengatakan sebagian besar impor minyak mentah Indonesia berasal dari negara-negara di Afrika, dan Timur Tengah.
Ia menjelaskan, kapasitas kilang di Indonesia berada di angka 1,1 juta barel per hari. Namun untuk kebutuhan minyak mentah, tidak sepenuhnya dipasok dari produksi dalam negeri.
"Kebanyakan saat-saat sekarang ini, perusahaan yang berada di bawah Danantara Asset Management yaitu Pertamina, melakukan importasi crude dari kebanyakan negara Afrika dan Middle East (Timur Tengah)," kata Wiko pada agenda 'Rembuk Energi & Hilirisasi 2025' di Jakarta yang dikutip pada Kamis (11/12/2025).
Dari sekitar 1 juta barel minyak yang diolah di kilang dalam negeri, sebanyak 855 ribu barel menjadi produk BBM, sementara sekitar 50 ribu barel diperuntukkan untuk kebutuhan operasional kilang.
Tak hanya itu, Wiko mengungkap Indonesia juga masih mengimpor produk BBM yang dihasilkan dari minyak mentah.
"Produk yang kita impor saat ini berasal dari keluarga gasoline, seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo," kata Wiko.
Ketergantungan impor bukan hanya pada BBM, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri. Wiko menyebutkan, sekitar 8 juta metrik ton kebutuhan LPG dalam negeri, sebanyak 6 juta metrik ton berasal dari impor.
Wiko pun mengakui ketergantungan terhadap impor itu masih dalam upaya menuju ketahanan energi.
"Jadi problem statement-nya jelas, bahwa negara kita ini masih mengimpor sebagian besar crude maupun produk dari luar negeri," ujarnya.
Baca Juga: Krisis BBM SPBU Swasta, Akankah Terulang Tahun Depan?
Sejauh ini sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah untuk memutus ketergantungan impor BBM.
Salah satunya, melakukan revitalisasi kilang lewat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Sejauh ini proyek RDMP di Kilang Balikpapan yang berada di Kalimantan Timur akan segera rampung. Rencananya akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 17 Desember mendatang.
Lewat proyek RDMP, produksi minyak Kilang Balikpapan diproyeksikan meningkat menjadi 360 ribu barel per hari dari sebelumnya 260 ribu barel.
Selain lewat RDMP, pemerintah juga akan menjalankan mandatori B50 pada semester dua 2026. Setidaknya mandatori B10 yang dimulai pada 2016 hingga B40 yang diberlakukan pada 2025, Indonesia telah menghemat devisa impor solar sebesar USD 40,71 miliar.
Mandatori B50
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pun optimis dengan proyek RDMP di Kilang Balikpapan, dan penerapan mandatori B50 Indonesia tidak lagi perlu mengimpor BBM jenis solar. Bahkan, katanya, Indonesia akan mengalami kelebihan pasokan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra