Bisnis / Makro
Kamis, 11 Desember 2025 | 18:19 WIB
Ekonom Senior UI, Fithra Faisal Hastiadi di acara bertajuk Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026 yang digelar di Jakarta pada Kamis (11/12/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]
Baca 10 detik
  • Ekonom UI memprediksi banjir Sumatra akan menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional Q4 2025 sekitar 0,05 persen hingga 0,1 persen.
  • Tanpa bencana, pertumbuhan ekonomi Q4 2025 seharusnya mencapai target pemerintah sebesar 5,2 persen sesuai prediksi Fithra.
  • Menko Perekonomian optimistis pertumbuhan 2026 melebihi 5,4 persen didukung stabilitas makro dan berkurangnya tekanan global.

Suara.com - Ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi memprediksi kalau bencana banjir Sumatra akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal empat (Q4) 2025.

Ia menjelaskan kalau apabila tidak ada bencana yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sesuai target Pemerintah RI sebesar 5,2 persen.

"Nah di kuartal keempat tahun ini seharusnya tanpa adanya bencana Sumatra itu bisa 5,2 persen harusnya," kata Fithra dalam acara bertajuk Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026 yang digelar di Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Fithra mengatakan kalau banjir Sumatra bisa mengoreksi pertumbuhan ekonomi provinsi sekitar 0,8 persen hingga minus 2,5 persen. Sedangkan untuk skala nasional, dampaknya bisa 0,05 persen hingga 0,1 persen.

"Di kuartal keempat mungkin 5,1 persen atau 5,025 persen," lanjut dia.

Kendati begitu Fithra mengatakan kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih tetap di atas jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun.

Foto Ilustrasi banjir Sumatra. (Tim grafis Suara.com/Aldie)

Sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 10 tahun terakhir berkisar 5,07 persen. Jika angkanya nanti 5,1 persen, ia menilai itu masih di atas rata-rata.

Sedangkan di tahun 2026, Fithra memprediksi kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,1 hingga 5,2 persen. Angka ini sedikit di bawah target Pemerintah sebesar 5,4 persen.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melebihi 5,4 persen di tahun 2026.

Baca Juga: Pakar Top UGM hingga IPB Turun Tangan Usut Banjir Sumatra, Izin Perusahaan di Ujung Tanduk

Ia beralasan kalau pertumbuhan ekonomi meningkat karena stabilitas makro dan berkurangnya tekanan global yang berdampak ke Indonesia beberapa tahun belakangan.

"Pemerintahan sudah berjalan satu tahun, dan alhamdulillah perekonomian masih dalam situasi yang baik-baik saja. Pertumbuhan ekonomi kita 5 persen sudah tujuh tahun, artinya Indonesia tumbuh 35 persen dalam tujuh tahun di tengah ketidakpastian global dan berbagai krisis yang sudah kita lalui, termasuk perang tarif," katanya, dikutip dari Antara News, Senin (1/12/2025).

Menko Perekonomian Airlangga menyebut kalau tekanan global sepanjang tahun ini bisa banyak diantisipasi dan semakin terkendali. Menurutnya, stabilitas makro tetap terjaga jika dilihat dari perbaikan kepercayaan konsumen, manufaktur di level ekspansif, hingga penguatan pasar keuangan.

Selain itu nilai tukar dan inflasi juga masih dalam batas aman. Realisasi investasi juga mencapai lebih dari Rp 1.400 triliun dari target Rp 1.900 triliun hingga akhir tahun 2025.

"Berbagai faktor ketidakpastian itu sudah priced-in di tahun ini. Headwind yang berat sudah kita lewati. Karena itu outlook 2026 lebih optimistis, dan kita berharap pertumbuhan di atas 5,4 persen. Tidak ada risiko yang seberat perang Ukraina, Gaza, COVID-19, maupun perang tarif, semuanya sudah dilampaui Indonesia," beber dia.

Load More