- Perdagangan saham Desember 2025 libur tiga hari meliputi Natal, cuti bersama, dan penutupan akhir tahun.
- Kalender perdagangan 2026 memiliki intensitas hari libur cukup padat terutama pada kuartal pertama dan kedua.
- Bulan Maret dan Mei 2026 menjadi bulan dengan hari bursa terpendek, menuntut antisipasi risiko fluktuasi pasar global.
Suara.com - Bagi para investor, pemahaman mengenai jadwal libur bursa sangat krusial untuk mengatur strategi rebalancing portofolio sebelum periode tutup buku tiba.
Situasi di penghujung tahun ini sekaligus menjadi masa transisi menuju kalender perdagangan 2026 yang memiliki intensitas hari libur cukup padat, terutama pada kuartal pertama dan kedua.
Berdasarkan pengumuman resmi otoritas bursa, perdagangan saham pada Desember 2025 akan terhenti libur tanggal merah dan cuti bersama. Hal ini mengakibatkan total hari perdagangan aktif di bulan terakhir tahun ini hanya tersisa 20 hari bursa.
Berikut adalah detail penutupan pasar di akhir tahun 2025:
- Kamis, 25 Desember 2025: Libur Hari Raya Natal.
- Jumat, 26 Desember 2025: Cuti Bersama Hari Raya Natal.
- Rabu, 31 Desember 2025: Libur akhir tahun (penutupan sistem perdagangan).
Pasar akan kembali beroperasi normal pada Kamis, 1 Januari 2026, yang bertepatan dengan perayaan Tahun Baru masehi.
Kalender Perdagangan Saham Tahun 2026
BEI telah menetapkan jadwal operasional sepanjang tahun 2026 dengan sebaran libur nasional dan cuti bersama yang cukup merata di setiap bulannya. Berikut adalah rincian jumlah hari aktif perdagangan selama satu tahun ke depan:
Kuartal I: Januari – Maret 2026
Januari: Terdapat 20 hari bursa dengan libur Tahun Baru (1 Jan) dan Isra Mikraj (16 Jan).
Baca Juga: Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
Februari: Hari perdagangan berkurang menjadi 18 hari akibat adanya libur Imlek 2577 dan cuti bersama pada tanggal 16-17 Februari.
Maret: Menjadi bulan terpendek bagi investor dengan hanya 17 hari bursa. Hal ini dikarenakan adanya Hari Raya Nyepi serta rangkaian cuti bersama Idul Fitri 1447 Hijriah yang cukup panjang.
Kuartal II: April – Juni 2026
April: Perdagangan berlangsung selama 21 hari dengan satu hari libur pada peringatan Wafat Yesus Kristus.
Mei: Kembali menjadi bulan dengan hari kerja minim, yakni hanya 16 hari bursa. Banyaknya hari besar seperti Hari Buruh, Kenaikan Yesus Kristus, dan Idul Adha menjadi penyebabnya.
Juni: Tercatat ada 20 hari bursa, terpotong oleh libur Hari Lahir Pancasila dan Tahun Baru Islam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Kejar Target 300 Ribu Pengunjung, Begini Strategi Sarinah Dongkrak Pendapatan di Akhir Tahun
-
Harga Emas di Pegadaian Meroket! Efek Menjelang Tahun Baru?
-
Bank Permata Salurkan Pembiayaan Hijau Rp556 Miliar Sepanjang 2024
-
Bank Indonesia Bongkar Penyaluran Kredit Makin Seret, Apa Alasannya?
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala