- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaitkan PHK massal 2025 dengan melemahnya permintaan ekonomi sejak 2024.
- Data Kemnaker menunjukkan pekerja yang di-PHK mencapai 79.302 orang sepanjang Januari hingga November 2025.
- Kemenkeu akan sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter untuk memperbaiki perlambatan ekonomi Indonesia.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi soal fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang marak terjadi di tahun 2025.
Mengutip sumber dari Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), jumlah pekerja kena PHK mencapai 79.302 orang selama Januari hingga November 2025. Angka ini naik dari tahun 2024 sebesar 77.965 orang.
Menkeu Purbaya menyinggung kalau PHK massal terjadi karena permintaan di masyarakat lemah. Ia menyebut kalau ekonomi Indonesia melambat sejak 9 bulan tahun 2024 hingga 10 bulan pertama 2025, yang mana kala itu posisi Menteri Keuangan masih dijabat Sri Mulyani.
Diketahui Purbaya Yudhi Sadewa dilantik menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 8 September 2025. Ia menggantikan Sri Mulyani yang menjabat Menkeu sejak 27 Juli 2016 hingga 8 September 2025.
"PHK kan terjadi ketika demand-nya lemah sekali kan? Itu terjadi 10 bulan awal, 9 bulan pertama tahun lalu kan? Apa lebih? Tahun sebelumnya juga jelek kan? Tahun ini 10 bulan pertamanya ekonomi slow," beber Purbaya saat konferensi pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
"Itulah gambaran bahwa ekonomi kita waktu itu slow," lanjut dia.
Untuk mengatasi itu, Purbaya mengklaim kalau dia bakal memperbaiki kondisi perekonomian RI. Sebab Kemenkeu bakal lebih menyesuaikan kebijakan fiskal dengan kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI).
"Saya yakin tahun depan akan lebih bagus dari sekarang karena kita lebih sinkron dengan bank sentral juga kebijakannya ke depan," umbar dia.
Lebih lanjut Purbaya ingin membantu para pelaku usaha mengatasi hambatan bisnis lewat sidang debottlenecking, di mana dirinya tergabung dalam Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah (Satgas P2SP).
Baca Juga: Purbaya Cuek usai Didemo Kades soal Pencairan Dana Desa: Ditahan Buat Kopdes Merah Putih
"Jadi makanya saya concern itu dan ingin membantu mereka semaksimal mungkin untuk tumbuh lagi sesuai dengan permintaan, kenaikan permintaan, karena kita ubah kebijakan di sini maupun di bank sentral," jelasnya.
Ini bukan kali pertama Purbaya menyinggung ekonomi Indonesia lemah. Saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI beberapa waktu lalu, ia dicecar karena penerimaan pajak rendah yang terhitung sejak Oktober 2025 dengan angka Rp 1.459 triliun, setara 70,25 persen dari outlook atau target 2025 sebesar Rp 2.076,9 triliun.
Menkeu Purbaya menjelaskan kalau penerimaan pajak rendah karena ekonomi Indonesia yang melambat hingga September 2025. Kondisi mulai membaik terjadi pada Oktober 2025.
"Yang perlu kita ingat adalah kita keadaannya enggak normal sampai September kemarin. Oktobernya baru mulai balik, belum keluar dari tekanan loh," kata Purbaya saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/11/2025).
Berita Terkait
-
Purbaya Cuek usai Didemo Kades soal Pencairan Dana Desa: Ditahan Buat Kopdes Merah Putih
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana, Terima Aduan Investasi-Pinjaman Pengusaha
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
KB Bank Percepat Transformasi Aset Melalui Transaksi Sukuk Rp400 Miliar dengan Tjiwi Kimia
-
UMP 2026 di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan Estimasi Formula Baru
-
Benteng Baru Aset Digital: UU P2SK Bakal 'Sulap' Kripto Lokal Jadi Lebih Kokoh dan Berdaulat!
-
Purbaya Cuek usai Didemo Kades soal Pencairan Dana Desa: Ditahan Buat Kopdes Merah Putih
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana, Terima Aduan Investasi-Pinjaman Pengusaha
-
KB Bank Butuh Suntikan Modal untuk Masuk 10 Besar Indonesia
-
Kenaikan Gaji Pekerja RI Bakal Melambat 5,8 Persen Tahun 2026
-
Pemerintah Janji Tahun 2026 Tidak Ada Potong Gaji, Formulasi Baru Jadi Jaminan
-
Isu Dinamika Bisnis Menyeruak dalam RUPSLB SMGR
-
Lalu Lalang Penumpang Udara saat Nataru Diprediksi Lebih dari 10,5 Juta Orang