- Rupiah melemah 0,02% pada pembukaan Selasa (9/12/2025) di pasar menjadi Rp16.699 per dolar AS.
- Mata uang Asia menunjukkan pergerakan beragam; Yen Jepang dan Taiwan menguat signifikan sementara Peso Filipina melemah terdalam.
- Analis memprediksi pelemahan rupiah akan berlanjut akibat sentimen domestik dan global hingga sesi perdagangan sore.
Suara.com - Nilai tukar rupiah melanjutkan tren pelemahan pada pembukaan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Selasa (9/12/2025) dibuka di level Rp16.699 Amerika Serikat (AS).
Alhasil, rupiah melemah 0,02 persen dibanding penutupan pada Senin yang berada di level Rp 16.697 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jisdor Bank Indonesia tercatat di Rp16.688 per dolar AS.
Selain itu, pergerakan mata uang di Asia bervariasi. Di mana, yen Jepang dan dolar Taiwan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah sama-sama melonjak 0,06 persen.
Berikutnya ada baht Thailand yang terkerek 0,05 persen. Disusul, yuan China dan dolar Hongkong yang sama-sama menguat tipis 0,01 persen.
Sedangkan, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,35 persen. Lalu ada ringgit Malaysia yang terkoreksi 0,17 persen.
Kemudian won Korea Selatan terlihat turun 0,01 persen dan dolar Singapura melemah tipis 0,008 persen terhadap the greenback.
Dalam hal ini, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan, pelemahan rupiah akan terus berlanjut.
Hal ini seiring dengan sentimen global dan dalam negeri yang memengaruhi pergerakan mata uang garuda.
Baca Juga: Rupiah Jadi Mata Uang Asia Terlemah Hari Ini
"Rupiah diperkirakan akan datar terhadap dolar AS dengan kecenderungan menguat/melemah terbatas," katanya saat dihubungi Suara.com.
Dia pun menilai, investor wait and see mengantiipasi rilis data indeks kepercayaan konsumen Indonesia yg diperkirakan akan sedikit lebih tinggi.
Hal ini membuat dolar diperkirakan akan menekan rupiah hingga sore nanti.
"Indeks dolar AS sendiri terpantau datar oleh antisipasi FOMC besok. Range 16650-16750," jelasnya.
Berita Terkait
-
Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS, Ini Obat Kuatnya
-
IMF Puji Perekonomian Indonesia, Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore
-
Rupiah Mulai Kembali Pulih Lawan Dolar AS di Level Rp16.707
-
Aliran Modal Asing Rp 2,29 Triliun Deras Masuk ke RI pada Pekan ke-3 November, Ke Mana Saja?
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Pergeseran Tren, Mayoritas Nasabah Kini Buka Rekening Bank Mandiri dari Aplikasi
-
Segini Kisaran UMP yang Diinginkan Para Pengusaha
-
Zulhas Bantah Jadi Biang Kerok Banjir Sumatera
-
IHSG Masih Betah di Level 8.700 pada Awal Perdagangan Selasa
-
91 Persen BSI Regional Aceh Beroperasi Terbatas, Wilayah Medan dan Sumatera Barat Sudah Normal
-
Lewat Mandatori B50 dan RDMP Kilang Balikpapan, Bahlil Optimis Indonesia Surplus 4 juta Ton Solar!
-
Alasan Robinhood Markets Akusisi Bursa Kripto Indonesia: Fakta-faktanya
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Menguat Cukup Signifikan
-
Bank Indonesia Pastikan Indonesia Bisa Hadapi Ombak Ekonomi Global yang Belum Mereda
-
Analisis Teknikal IHSG Hari Ini: GOTO dan BMRI Diborong, Indeks Saham Tertekan?