Bisnis / Makro
Jum'at, 26 Desember 2025 | 10:42 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo. [Antara]
Baca 10 detik
  • Bank Indonesia memprediksi ekonomi global 2025 mencapai 3,2% didukung India dan Jepang, namun tetap waspada.
  • Ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok diperkirakan melambat akibat shutdown dan permintaan domestik yang lemah.
  • Tingginya DXY akibat kebijakan The Fed membatasi modal asing, sehingga daya tahan domestik perlu diperkuat.

Permintaan domestik tersebut perlu makin diperkuat sejalan dengan kinerja ekspor yang diprakirakan melambat, seiring berakhirnya frontloading ekspor ke AS serta menurunnya ekspor besi baja ke China dan minyak kelapa sawit (CPO) ke India.

Perkembangan ini mendorong meningkatnya penjualan eceran pada berbagai kelompok barang.

"Investasi, khususnya nonbangunan, membaik dipengaruhi oleh meningkatnya keyakinan pelaku usaha yang tecermin pada pola ekspansi Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur," tandasnya.

Load More