Bisnis / Energi
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45 WIB
Mukhlis, warga Gampong Dayah Husein, Meurah Dua, Pidie Jaya, saat menunjukkan kondisi rumahnya yang terkubur lumpur, Senin (15/12/2025) malam. [Suara.com/Iskandar]
Baca 10 detik
  • Pertamina Patra Niaga mendistribusikan 280.000 liter BBM untuk operasional genset di Aceh pascabencana.
  • Penyaluran BBM bertujuan menjamin ketersediaan listrik di Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Banda Aceh.
  • Pendistribusian BBM merupakan tindak lanjut bantuan 1000 unit genset dari Kementerian ESDM.

Suara.com - PT Pertamina Patra Niaga mendistribusikan pasokan 280.000 liter BBM, serta pelumas secara berkala untuk operasional genset di sejumlah wilayah terdampak bencana di Aceh. Sebanyak 280.000 liter BBM tersebut terdiri dari 145.600 liter bensin dan 134.400 liter solar. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengatakan penyaluran BBM tersebut ditujukan untuk memastikan ketersedian listrik di Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Banda Aceh.

"Kami berkomitmen menjaga ketersediaan energi agar proses pemulihan masyarakat dapat berlangsung secara berkelanjutan,” kata Roberth lewat keterangannya, Selasa (30/12/2025). 

Rumah warga Gampong Dayah Husein, Meurah Dua, Pidie Jaya, yang porak poranda akibat banjir dan terkubur lumpur, Senin (15/12/2025) malam. [Suara.com/Iskandar]

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan pendistribusian BBM dilaksanakan dengan membaginya dalam dua klaster. 

"Klaster Banda Aceh dan wilayah sekitarnya dipasok dari Terminal BBM Krueng Raya. Sementara klaster Bener Meriah, Takengon, Aceh Tengah, dan wilayah sekitarnya dipasok dari Integrated Terminal Lhokseumawe,” kata Fahrougi.

Pendistribusian BBM itu merupakan tindak lanjut dari langkah Kementerian ESDM yang telah mengirimkan 1000 unit genset bagi masyarakat Aceh.

Genset ditujukan untuk 224 desa di 10 kabupaten di Aceh yang listriknya belum tersambung kembali usai bencana yang terjadi pada akhir November lalu.

Ribuan genset diterbangkan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu 27 Desember lalu. 

Selain genset, Kementerian ESDM juga mengirimkan 3.000 unit kompor gas lengkap dengan regulator dan selang.

Baca Juga: Selain Stop Impor, Bahlil Berambisi Tingkatkan Kualitas Solar jadi Euro 5

Sebanyak 3.000 unit kompor terdiri dari 2.000 unit kompor berat 2 kg per unit dan 930 unit kompor berat 15 kg, dan 70 unit kompor dengan total berat 140 kg.

Load More