Faktor Pendorong Kenaikan
Permintaan Industri
Permintaan perak mengalami ekspansi signifikan, terutama dari sektor transisi energi seperti panel surya, infrastruktur data center, elektronik, dan kendaraan listrik. Permintaan industri ini menjadi katalis struktural, sejalan dengan tren global menuju energi bersih dan digitalisasi. Trading Economics
Sentimen Aset Aman dan Ketidakpastian Ekonomi
Kekhawatiran investor terhadap volatilitas pasar saham dan risiko geopolitik membuat perak juga berperan sebagai safe haven, mendukung pergerakan harga naik meskipun logam ini memiliki komponen industri besar. Axios
Ekspektasi Suku Bunga dan Kebijakan Moneter
Ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve selama 2026 memberikan daya tarik tambahan pada logam mulia, termasuk perak.
Ketika suku bunga riil turun, aset non-yield seperti perak cenderung lebih menarik dibandingkan instrumen pendapatan tetap.
Saat ini, berdasarkan laporan Reuters, pasokan perak global mengalami defisit struktural, di mana permintaan terus melebihi produksi, mempersempit ketersediaan di pasar fisik dan futures. Hal ini memperkuat sisi fundamental kenaikan harga.
Baca Juga: Setelah Libur Panjang, Harga Emas Antam Merosot Jadi Rp 2.596.000 per Gram
Para analis pasar komoditas melihat bahwa fundamental dukungan bagi perak tetap kuat, terutama permintaan industri yang terus bertambah.
Menurut proyeksi terakhir, harga perak masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan ke awal 2026, terutama jika ekspektasi pelonggaran moneter global berjalan sesuai prediksi dan permintaan teknologi terus meningkat.
Menurut Trading Economics, beberapa model bahkan memperkirakan harga perak bisa mencapai $85–$90 per ons dalam 12 bulan ke depan, meskipun volatilitas harga tetap menjadi risiko utama.
Namun, para ekonom juga mengingatkan risiko pembalikan harga atau koreksi tajam dalam jangka pendek, terutama karena pasar perak relatif kecil dan sensitif terhadap perubahan sentimen investor.
Setiap dinamika harga komoditas tetap bergantung pada kondisi ekonomi makro, kebijakan moneter, dan keseimbangan antara permintaan dan pasokan. Namun, tahun 2025 akan tercatat sebagai tahun yang luar biasa bagi perak.
Kontributor : Rizqi Amalia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal
-
Kejahatan Siber Serang Industri Pasar Modal, OJK Minta Jaga Data Pribadi
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio