Suara.com - Tim Sembilan bentukan Kemenpora mengeluarkan sembilan rekomendasi. Hal itu setidaknya bisa menjadi "entry point" untuk langkah pembenahan persepakbolaan nasional yang lebih komprehensif.
Sekretaris Menpora (Sesmenpora) Alfitra Salam mengatakan bahwa kerja Tim Sembilan yang telah bekerja sekitar empat bulan dinyatakan selesai pada hari ini.
"Mereka sudah bekerja keras, sudah banyak memberikan kontribusi untuk memberikan solusi tentang masalah persepakbolaan di tanah air. Nanti rekomendasinya akan kami laporkan ke Presiden, Wapres, menteri-menteri terkait, Komisi X DPR, dan FIFA," kata Alfitra dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Ketidakpastian pencapaian prestasi dan berbagai masalah yang melekat dalam persepakbolaan nasional telah mendorong Tim Sembilan untuk menganalisa inti persoalannya.
Hal tersebut dilakukan melalui berbagai pemetaan masalah, dialog dengan berbagai pihak terkait, evaluasi, dan penyusunan rekomendasi dengan tujuan tata kelola sepak bola nasional yang lebih baik dan bermartabat.
Dalam konferensi pers tersebut, turut hadir juga Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto serta beberapa anggota Tim Sembilan antara lain Oegroseno (Mantan Wakapolri), Imam Prasodjo (Akademisi), Eko Ciptadi (mantan Deputi Pencegahan Komite Pemberantasan Korupsi), dan Natalia Soebagjo (Ketua Dewan Pengurus Tranparency Internasional Indonesia).
Berikut sembilan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Tim Sembilan.
1. Mendorong Kemenpora melakukan MoU dengan Kapolri terkait perizinan kegiatan keolahragaan, memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam pemberian rekomendasi dan perizinan, dan memperkecil kemungkinan adanya kesalahpahaman antara pihak-pihak terkait dalam pemberian rekomendasi dan perizinan.
2. Mendorong Kemenpora menyusun MoU dengan Kepala PPATK dengan tujuan untuk mempermudah Menpora selaku Menteri yang bertanggung jawab bidang keolahragaan sesuai yang diatur Undang-undang No. 3 Tahun 2005 tentang keolahragaan untuk memperoleh kejelasan terhadap kegiatan keolahragaan tertentu yang diduga memiliki muatan persoalan hukum dalam transfer keuangannya.
3. Mendorong Kemenpora dan BOPI untuk bersama-sama Badan Intelkam Mabes Polri, Ditjen Imigrasi, serta Ditjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja untuk mengupayakan One stop service.
4. Mendorong Kemenpora untuk memprioritaskan keberadaan Penyidik PNS (PPNS).
5. Merekomendasikan kepada Menpora melalui BOPI untuk menunda dan/atau ISL 2015 sampai dipenuhinya persyaratan standar pengelolaan organisasi dan standar penyelenggaraan kejuaraan sesuai UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan peraturan pelaksanaan lainnya serta ketentuan federasi internasional.
6. Pemerintah harus mendorong PSSI untuk membuka peluang secara objektif melalui fit and proper test pada berbagai pihak tertentu yang berpeluang memimpin PSSI sebelum proses pemilihan yang terbuka sejauh itu sesuai dengan statuta FIFA.
7. Kemenpora melakukan monitoring kepada BOPI mengingat "godaan" sangat tinggi.
8. Mempertimbangkan untuk menjadikan sejumlah catatan kritis terhadap beberapa regulasi FIFA, AFC, dan PSSI bagi perbaikan tata kelola persepakbolaan nasional di masa depan.
9. Khusus mengenai pengaturan skor, Tim Sembilan mendorong Kemenpora untuk menindaklanjuti secara objektif karena akan berdampak signifikan bagi profesionalisme pengelolaan sepak bola nasional sebagaimana diatur dalam salah satu tujuan yang tercantum salam statuta FIFA. (Antara)
Berita Terkait
-
Rizky Ridho Dukung Mandiri Media Cup 2025, 16 Tim Berebut Jadi yang Terbaik
-
Erick Thohir Diserang, Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Langsung Pasang Badan
-
Perjalanan Tim-Tim ASEAN di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Banyak yang Gugur di Ronde Kedua!
-
Terbongkar! Catatan Kluivert Ternyata Lebih Baik Ketimbang Pelatih Timnas Indonesia Sebelumnya!
-
Suporter Timnas Indonesia: Pecat Patrick Kluivert Si Pengecut!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Selamat Tinggal! Deretan Pemain Senior Timnas Indonesia yang Bakal Tergusur Jelang Piala Dunia 2030
-
Marselino Ferdinan Awali Babak Baru Kariernya di AS Trencin, Fokus Bangkit Rebut Kepercayaan Diri
-
Pundi-pundi AC Milan Tambah Gemuk, Sepakati Kontrak dengan Emirates Senilai Rp1,7 T
-
Selamat Tinggal Stadion Olimpico, Roma Bangun Markas Baru untuk Euro 2032
-
Jelang PSBS vs Persib, Bojan Hodak Singgung Sulitnya Pertahankan Gelar Juara
-
Argentina Cukur Puerto Rico 6-0, Lautaro Martinez Pecahkan Rekor Maradona
-
Roy Keane Kesal dengan Komentar Marcus Rashford: Kamu Biang Masalahnya!
-
Graham Arnold Soroti Ketidakadilan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sindir Keuntungan Arab Saudi
-
Jelang Lawan PSBS Biak, Dokter Tim Ungkap Kondisi Pemain PersibBandungpersib
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya