Suara.com - Menghadapi tim yang diperkuat tiga megabintang, Real Madrid tak terlihat gentar, sekalipun dibuat pontang panting oleh striker eksplosif nan haus gol, Kylian Mbappe, pada babak pertama pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions melawan Paris St Germain, Kamis (10/3/2022) dini hari.
Tiga gol dari Karim Benzema dalam kurun 17 menit setelah selama satu jam tertinggal 0-1 oleh gol Mbappe dan sekaligus 0-2 secara agregat setelah PSG memenangi leg pertama dua pekan sebelumnya, membuat Madrid tak saja merebut tiket perempat final Liga Champions, tapi juga memberi pesan tegas kepada calon-calon lawannya bahwa mereka siap merebut kembali trofi Liga Champions.
Laga melawan PSG itu juga membawa pesan bahwa jangan pernah lengah sekalipun sedang memegang kendali, terlebih jika lawannya Real Madrid si raja Eropa.
Tim yang tengah memuncaki klasemen LaLiga itu sudah 13 kali menjuarai Liga Champions, tiga kali runner up, dan 29 kali menjadi semifinalis yang adalah rekor terbanyak sepanjang sejarah kompetisi itu.
Sudah tiga tahun Madrid tak pernah lagi mengangkat trofi Liga Champions setelah klub-klub Liga Inggris merajalela sepanjang masa itu.
Namun kemenangan atas PSG dan catatan selama liga domestik musim ini, membawa pesan kuat bahwa Real bisa menciptakan implikasi besar dalam tatanan sepak bola Eropa.
Pertama, reevaluasi Lionel Messi. Laga itu membuat publik bertanya sudah tepatkah dia meninggalkan Barcelona ketika dia malah memupus seketika impian menjuarai lagi Liga Champions yang terakhir dia juarai pada 2015?
Pertanyaan lebih provokatif lagi adalah apakah Messi tengah memasuki episode akhir karirnya? Pertanyaan sama diajukan kepada Cristiano Ronaldo yang kini membela Manchester United, apalagi jika Ronaldo mengikuti jejak Messi, terlempar lebih dini dari Liga Champions musim ini.
Kedua pemain ini adalah maestro dunia yang sejak 2008 bergantian memenangi anugerah bergengsi, Ballon d'Or, kecuali 2018 ketika Luka Modric mematahkan hegemoni mereka.
Tetapi Messi sekarang memang berbeda dari Messi yang dulu, sekalipun tetap megabintang. Dia tak sesubur musim-musim sebelumnya.
Tahun ini dia malah menjadi pemain yang menciptakan assist terbanyak di lima liga besar Eropa.
Sewaktu menghadapi Saint-Etienne akhir Februari lalu, dia mengukuhkan diri sebagai pemain pertama dalam sejarah sepak bola Prancis yang membuat lima asisst kala melawan klub sama dalam pertandingan domestik.
Sejak manajer PSG Mauricio Pochettino menggeser Messi lebih ke tengah yang kadang memerankan false 9, permainan pemain Argentina ini semakin efektif.
Dia memang selalu menjadi kreator dan pencetak gol yang produktif sepanjang karirnya. Namun usianya yang tidak muda lagi, tahun ini genap 34 tahun, membuatnya tak bisa secepat dulu.
Siapa Pun Bisa Dikalahkan
Berita Terkait
-
Sudah Ditunggu Klub Arhan, Persib Bandung Rotasi Pemain Lawan Persita
-
Bintang Barcelona Cedera, Berpotensi Absen saat Hadapi Real Madrid
-
Psywar Xabi Alonso usai Raih 6 Kemenangan Beruntun: Ini Baru Awal
-
Kondisi Erling Haaland Usai Cedera Jadi Perhatian Pep Guardiola Menjelang Laga Manchester City
-
Hasil Liga Spanyol Pekan Keenam, Real Madrid Menang Besar 4-1 atas Levante di Valencia
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siapa Starter Lini Belakang Garuda?