Suara.com - Pertandingan pamungkas dalam Grup B Euro 2024 yang dijalani Timnas Kroasia dan Timnas Italia di Red Bull Arena, Leipzig, Jerman, Selasa (25/6/2024) dini hari pukul 02.00 WIB, akan jadi pertemuan antara dua tim terpantas untuk mendampingi Spanyol ke fase gugur dari grup ini.
Timnas Kroasia hanya bisa mengumpulkan satu poin dari dua pertandingan pertamanya setelah dikalahkan oleh Spanyol dan kemudian ditahan seri oleh Albania, sedangkan Timnas Italia sudah mengumpulkan tiga poin setelah menang dari Albania tapi kalah melawan Spanyol.
Untuk itu, Gli Azzurri --julukan Timnas Italia-- hanya memerlukan satu poin untuk memastikan tempat 16 besar, sebaliknya Vatreni --julukan Timnas Kroasia-- harus memenangkan laga ini sambil berharap Albania dikalahkan oleh Spanyol.
Kalah dari Italia akan membuat Kroasia angkat kaki dari Piala Eropa 2024 lebih awal, sehingga memutus siklus bagus dua kali berturut-turut masuk babak 16 besar Euro sebelumnya pada edisi 2016 dan 2020.
Sementara Italia memiliki ekspektasi besar melangkah mulus dalam Euro edisi Jerman ini setelah melewati sembilan pertandingan Piala Eropa tak terkalahkan.
Spanyol akan coba mengganggu Italia dalam memuluskan mimpi indah menjuarai Piala Eropa dua kali berturut-turut setelah tiga tahun lalu (Euro 2020 harus digelar pada 2021 karena COVID-19) Gli Azzurri mengangkat trofi Euro di Wembley, Inggris.
Berikut lima fakta menarik yang melatarbelakangi duel Kroasia vs Italia ini:
1. Italia belum pernah kalah dua kali berturut-turut di ajang Euro alias Piala Eropa sepanjang sejarah.
2. Kroasia sebelumnya berhasil melewati fase grup dalam lima edisi Euro sebelum Piala Eropa 2024 ini. Di kompetisi akbar lain, yakni Piala Dunia, Kroasia juga selalu finis tiga besar dalam dua edisi terakhir.
Baca Juga: Diminati Manchester United, Konsentrasi Bek Andalan Italia sampai Terpecah di Euro 2024
3. Kroasia tak terkalahkan dalam delapan perjumpaan terakhir melawan Italia, menang tiga kali dan seri lima kali.
4. Tiga pertemuan terakhir Kroasia dan Italia semuanya berkesudahan imbang 1-1, termasuk di fase grup Euro 2012.
5. Italia cuma kalah sekali dalam sembilan laga terakhir di putaran final ajang Euro (M6, S2).
Berita Terkait
-
Standar Ganda FIFA Soal Israel, Timnas Italia Bahas Wacana Boikot Piala Dunia 2026
-
Detik-detik Bentrok Gennaro Gattuso vs Striker Israel Dor Turgeman
-
Kapan Manchester City Umumkan Gianluigi Donnarumma?
-
Bek Timnas Italia Bertekuk Lutut Dihadapan Jay Idzes, Harga Pasar Kalah Jauh
-
Gusur Pemain Berlabel Timnas Italia, Jay Idzes Berstatus Bek Termahal di Sassuolo
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Legenda Liverpool John Barnes Bangkrut, Terlilit Utang Rp33 Miliar
-
Kata-kata Mathew Baker yang Dapat Kontrak Perdana di Klub Saudara Manchester City
-
Pelan Tapi Pasti, Nathan Tjoe-A-On Bawa Willem II On The Way Tembus Eredivisie
-
4 Fakta Menarik di Balik Kontrak Profesional Mathew Baker Bersama Melbourne City
-
Aymen Hussein Melempem, Striker Muda Irak Bisa Jadi Ancaman Serius untuk Timnas Indonesia
-
Kata-kata Pratama Arhan Usai Dibuang Timnas Indonesia, Sindir Keputusan Patrick Kluivert: Meski Saya
-
Belum 1 Detik Lawan Arab Saudi, Patrick Kluivert Senang Nih Dengar Kabar Buruk dari Irak
-
Pelatih Brasil Tak Habis Pikir Patrick Kluivert Cuekin Nadeo Argawinata: Dia Tampil Luar Biasa
-
Pemain Keturunan Bermarga Sitorus Bersinar di Liga Australia, Tanpa Naturalisasi Bisa Bela Timnas
-
Alasan Klub 'Saudara' Manchester City Beri Kontrak Profesional ke Wonderkid Timnas Indonesia