Suara.com - Bek keturunan Timnas Indonesia, Elkan Baggott, mengaku terbuka untuk melanjutkan kariernya di Tanah Air dan bermain di kompetisi Liga 1 Indonesia.
Terbaru, pemain keturunan kelahiran Bangkok, Thailand, ini menderita cedera paha usai sebelumnya menderita cedera pergelangan kaki.
Karena urung bermain akibat cedera, ada kemungkinan Elkan Baggott akan ditarik oleh Ipswich Town pada Januari 2025 mendatang.
Dengan kontraknya yang bakal habis pada Juni 2025 nanti, ada kemungkinan Ipswich Town melepasnya agar tak kehilangannya secara gratis pada akhir musim.
Meski begitu, Ipswich Town memiliki opsi untuk memperpanjang kontraknya setahun ke depan, yang membuat kontrak Elkan Baggott bisa saja habis pada Juni 2026 mendatang.
Keinginan Elkan Baggott untuk main di Liga 1 Indonesia diungkapkannya beberapa tahun silam, tepatnya pada 2020 lalu kala diwawancarai oleh YouTuber yang kerap membahas pemain keturunan, Yussa Nugraha.
Dalam wawancara itu, Yussa Nugraha bertanya kepada Elkan Baggott apakah dirinya mengikuti sepak bola Indonesia, mengingat dirinya pernah tinggal beberapa tahun di Tanah Air.
“Saya tidak bisa bilang pernah karena saya besar di Inggris, tinggal di Indonesia cuma beberapa tahun, semua yang saya ikuti hanya Liga Inggris,” jawab Elkan Baggott.
Meski tak mengenal sepak bola Indonesia begitu mendalam, bek yang kini berusia 22 tahun itu mengetahui dua klub di Tanah Air, yakni Bali United dan Persija Jakarta.
Baca Juga: Adu Kuat 3 Klub Eropa Mau Beli Mees Hilgers, Wani Piro?
Karena sedikit tahu tentang sepak bola Indonesia, Yussa kemudian bertanya apakah Elkan Baggott tertarik berkarier di Tanah Air suatu saat nanti.
Mendapati pertanyaan itu, Elkan Baggott mengaku fokusnya menembus kancah profesional di Inggris. Namun setelah itu, ia tertarik bermain di Liga Indonesia.
“Untuk sekarang saya mencoba meneruskan karier sepak bola saya di Inggris. Saya pikir itu adalah target pertama saya. Kalau saya bisa menembus kancah profesional itu akan benar-benar bagus.”
“Iya (ingin) karena tidak mungkin saya tidak ingin bermain di Liga Indonesia, karena itu juga kesempatan bagus. Saya akan pikirkan itu, tapi untuk sekarang target saya adalah bermain di Inggris,” jawabnya.
Pada saat diwawancarai Yussa Nugraha, Elkan Baggott saat itu masih berstatus pemain akademi Ipswich Town dan belum bermain di kancah profesional.
Barulah setahun setelah wawancara itu dirinya merasakan penampilan di kompetisi semi-amatir saat dipinjamkan ke King’s Lynn selama tiga bulan terhitung sejak Maret hingga Mei 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah