Suara.com - Masifnya langkah naturalisasi yang dilakukan Timnas Indonesia dan kini ditiru Vietnam ternyata menuai sorotan dari sebagian warga Jepang yang menilai kebijakan itu tidak sehat bagi perkembangan sepak bola Asia.
Sejak diasuh Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berhasil tampil luar biasa di Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-23 2024 hingga akhirnya menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kesuksesan itu membuat Federasi Sepakbola Vietnam (VFF) kini ikut menggenjot naturalisasi dan berencana merekrut hingga 100 pemain asing untuk memperkuat timnas mereka.
Vietnam bahkan telah merevisi Undang-undang Kewarganegaraan yang memungkinkan pemain asing di Liga Vietnam menjadi WN Vietnam mulai 1 Juli 2025.
Langkah ini disebut media Vietnam sebagai kemajuan luar biasa demi meningkatkan prestasi olahraga nasional, termasuk sepak bola.
Sementara itu, keberhasilan Indonesia banyak ditopang oleh para pemain keturunan yang bermain di Eropa seperti Jay Idzes (Venezia), Mees Hilgers (FC Twente), dan Calvin Verdonk (NEC Nijmegen).
Warga Jepang menanggapi hal ini dengan kritis dan menyuarakan keberatan melalui berbagai forum termasuk CDL Sports Channel.
Beberapa dari mereka bahkan mendesak Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) agar membatasi kuota pemain naturalisasi maksimal empat orang per negara.
Mereka menilai negara yang kuat adalah negara yang mampu membina rakyatnya sendiri, seperti yang dilakukan Jepang dalam membentuk tim nasionalnya.
Baca Juga: Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
Komentar lain menyebut bahwa Vietnam bisa saja berkembang lewat jalur ini, tapi tetap bukan hal yang organik bagi kemajuan jangka panjang.
Timnas Indonesia juga dinilai terlalu bergantung pada pemain naturalisasi dan belum mampu menghasilkan talenta lokal sehebat Jepang.
Ada pula warga Jepang yang menyebut Garuda seharusnya tidak dianggap sebagai kandidat Piala Dunia karena fondasinya bukan murni dari pembinaan lokal.
“Saya pikir AFC perlu memberlakukan beberapa jenis pembatasan, mungkin membatasi pemain naturalisasi menjadi empat,” tulis seorang fans Jepang dikutip dari CDL Sports Channel.
Komentar lain menyebut, “Negara yang tidak bisa membesarkan rakyatnya sendiri adalah negara yang lemah, dan Jepang kuat karena membesarkan orang Jepang.”
Soal Indonesia, komentar tajam dilontarkan, “Indonesia harus melatih pemainnya dengan baik seperti Jepang, sejujurnya, mereka bahkan bukan kandidat untuk tampil ke Piala Dunia 2026.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Arsenal Bakal Lepas 3 Pemain, Martinelli hingga Ben White Masuk Daftar
-
Bukan Cuma Wonderkid Man United, Ini 3 Pemain Mali yang Bisa Repotkan Timnas Indonesia U-22
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Mali U-22, Siapa Dicoret?
-
Italia Diambang Gagal Lolos (Lagi) ke Piala Dunia, Gennaro Gattuso Bisa Jadi Juru Selamat?
-
Pelatih Jay Idzes Minta Suporter Jangan Terlalu Lama Romantisme Masa Lalu
-
Begini Isi Roadmap 3 Halaman PSSI yang Kontroversi di Media Sosial
-
Update Cedera Benjamin Sesko: MU Terancam Kehilangan Sang Bomber hingga 2026
-
Channel Live Timnas Indonesia vs Timnas Mali U-22 Selasa Malam di Leg 2 Laga Uji Coba
-
Setelah Adrian Wibowo, Muncul Pemain Keturunan di Amerika yang Tertarik Bela Timnas Indonesia
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Mali U-22 di Leg 2, Awas Dibantai Lagi