Bola / Bola Dunia
Senin, 29 September 2025 | 14:20 WIB
Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/7). (foto: Biro Pers Sekretariat Preside).
Baca 10 detik
  • Datuk Fahmi Fadzil menegaskan bahwa naturalisasi tujuh pemain keturunan Malaysia sah secara hukum Negeri Jiran. 
  • FIFA menjatuhkan denda kepada FAM dan larangan bermain satu tahun bagi tujuh pemain karena dugaan pemalsuan dokumen
  • Malaysia optimistis menyelesaikan masalah melalui jalur hukum

Suara.com - Skandal naturalisasi Malaysia tengah menyita perhatian publik sepak bola. Sanksi berat yang dijatuhkan FIFA kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait tujuh pemain keturunan menuai protes dari dalam Negeri Jiran.

Datuk Fahmi Fadzil, bos klub KL City FC, menegaskan bahwa proses naturalisasi para pemain tersebut telah dilakukan sesuai hukum yang berlaku di Malaysia dan tidak seharusnya menimbulkan sanksi.

Dalam konferensi pers yang digelar di Sepang, Fahmi menyampaikan rasa herannya terhadap keputusan FIFA yang dinilainya berubah sikap.

“Dari aspek aturan, proses naturalisasi ini berdasarkan Konstitusi Federal dan hukum yang ada. Sejauh pemerintah melihat, dokumen-dokumennya lengkap dan tidak ada masalah,” ujar Menteri Komunikasi Digital pemerintahan PM Anwar Ibrahim seperti dikutip dari Thesun.my

Pertandingan antara Malaysia melawan Vietnam di babak kualifikasi Piala Asia 2027 (the-afc.com)

Fahmi menambahkan, mungkin ada pihak-pihak tertentu yang iri atau khawatir dengan kemajuan timnas Harimau Malaya.

Pernyataan ini muncul usai FIFA memberikan sanksi kepada FAM dan tujuh pemain yang dinilai melanggar Artikel 22 dari Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait dugaan pemalsuan dokumen.

Ketujuh pemain yang terkena sanksi antara lain Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

FAM dijatuhi denda 350.000 franc Swiss atau setara dengan Rp7,3 miliar. Sementara, tujuh pemain itu dilarang bermain selama setahun plus harus membayar 2.000 franc Swiss (Rp41 juta).

Menurut FIFA, FAM diduga mengirim dokumen palsu untuk memastikan kelayakan tujuh pemain tersebut tampil pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam pada 10 Juni lalu.

Baca Juga: Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM

Sanksi FIFA ini jelas menimbulkan tekanan bagi FAM dan tim nasional Malaysia, terutama karena menyangkut pemain-pemain kunci yang sedang bersiap menghadapi kualifikasi Piala Asia 2027.

Namun, pihak Malaysia tetap optimistis bahwa dengan bukti administrasi yang sah dan jalur hukum yang tersedia, masalah ini bisa diatasi.

Fahmi menekankan bahwa proses hukum dan banding akan dijalankan untuk melindungi hak para pemain serta kepentingan tim nasional.

Kontributor: Adam Ali

Load More