Bola / Bola Indonesia
Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:20 WIB
Cuplikan Laga Timnas Indonesia vs. Arab Saudi. (Instagram/timnasindonesia)
Baca 10 detik
  • Jumlah penduduk besar bukan jaminan kesuksesan sepak bola.
  • Timnas Indonesia dan beberapa negara padat penduduk lain belum pernah tampil di Piala Dunia modern.
  • Faktor budaya, infrastruktur, dan dominasi olahraga lain jadi penyebab utama.

Suara.com - Piala Dunia selalu menjadi impian setiap negara, tetapi tak semua mampu mewujudkannya. Meski memiliki populasi besar dan sumber daya manusia melimpah, beberapa negara justru belum pernah menginjakkan kaki di putaran final turnamen sepak bola paling bergengsi itu.

Faktor penyebabnya beragam — mulai dari lemahnya infrastruktur, minimnya dukungan pemerintah, hingga kenyataan bahwa sepak bola bukan olahraga utama di negara tersebut.

Dengan populasi mendekati 280 juta jiwa, Indonesia seolah memiliki modal besar untuk menemukan banyak bakat sepak bola. Namun faktanya, Tim Garuda belum pernah tampil di Piala Dunia modern.

Catatan sejarah mencatat satu-satunya partisipasi Indonesia terjadi pada 1938, saat masih bernama Hindia Belanda.

Kala itu, mereka kalah 0–6 dari Hungaria di babak pertama — dan sejak saat itu, Indonesia tak pernah lagi muncul di panggung terbesar sepak bola dunia.

Kisah serupa juga terjadi di Filipina, negara dengan peringkat ke-143 FIFA.

Sepak bola masih tertinggal jauh dibanding olahraga lain seperti bola basket dan tinju yang jauh lebih populer.

Akibatnya, pembinaan sepak bola di sana sulit berkembang secara konsisten.

Bangladesh dan Pakistan: Tersandera Dominasi Kriket

Baca Juga: Statistik Patrick Kluivert selama Latih Timnas Indonesia: 4 Kali Kalah, Kebobolan 15 Gol

Bangladesh, negeri pecinta kriket, juga belum pernah merasakan atmosfer Piala Dunia sepak bola meski sudah mencoba sejak 1974.

Hal serupa menimpa Pakistan. Dengan populasi lebih dari 240 juta jiwa, negara ini justru semakin merosot hingga mendekati posisi ke-200 dalam ranking FIFA.

Di dua negara Asia Selatan itu, kriket menjadi semacam “agama kedua”, membuat sepak bola kehilangan daya tarik dan dukungan serius.

Sedikit berbeda, Ethiopia sempat menunjukkan asa ketika hampir lolos ke Piala Dunia 2014 sebelum kalah dari Nigeria di babak playoff.

Kini, dengan sembilan slot untuk Afrika di edisi 2030, peluang mereka masih terbuka lebar.

Sementara itu, India, negara dengan lebih dari 1,4 miliar penduduk, sebenarnya pernah lolos ke Piala Dunia 1950.

Load More