-
Timur Kapadze diisukan kuat menjadi kandidat pelatih kepala Timnas Indonesia.
-
Kapadze membawa Uzbekistan ke Olimpiade 2024 dengan rekor tak terkalahkan.
-
PSSI tertarik pada filosofi Kapadze yang agresif dan fokus pada pemain muda.
Suara.com - Nama Timur Kapadze tiba-tiba muncul sebagai salah satu figur yang paling diperbincangkan untuk mengisi posisi manajer kepala Timnas Indonesia.
Isu ini menguat pasca keputusannya yang mengejutkan untuk mengakhiri perannya sebagai asisten pelatih di Timnas Uzbekistan.
Mundurnya Kapadze terjadi saat tim berjuluk White Wolves tersebut sedang menunjukkan performa yang sangat mengesankan di kancah internasional.
Keputusan Kapadze ini memicu spekulasi luas di kalangan penggemar sepak bola, yang meyakini ia tengah mencari tanggung jawab yang lebih substansial.
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dilaporkan telah merangkum lima nama potensial untuk memimpin skuat Garuda.
Banyak sumber meyakini bahwa Kapadze adalah salah satu nama penting yang masuk dalam daftar pendek incaran PSSI tersebut.
Kapadze memulai masa kepelatihannya bersama Uzbekistan sejak Januari 2025 dan berhasil mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam delapan pertandingan awal.
Selama periode cemerlang tersebut, tim asuhan Kapadze sukses memenangkan lima pertandingan dan menahan imbang lawan sebanyak tiga kali.
Statistik menyerang mereka cukup tajam dengan berhasil membukukan total 13 gol ke gawang lawan, sementara pertahanan hanya kebobolan lima gol.
Baca Juga: Tanpa Kemenangan, Mampukah Timnas Indonesia Pertahankan Emas SEA Games?
Dengan perolehan tersebut, Kapadze mencatatkan rata-rata poin yang luar biasa, yakni sebesar 2,25 poin di setiap pertandingan yang dimainkan.
Gaya permainan Uzbekistan di bawah Kapadze ditandai dengan adopsi formasi dasar 4-3-3, yang menonjolkan pendekatan yang sangat agresif.
Filosofi Kapadze menekankan pada dominasi penguasaan bola sebagai kunci utama untuk mengendalikan jalannya pertandingan.
Kapadze juga terkenal berani melakukan eksperimen dengan merotasi pemain secara besar-besaran, memberikan kesempatan kepada 35 pemain berbeda untuk tampil.
Kebijakan rotasi ini dilakukan dengan visi jangka panjang untuk memastikan regenerasi skuad berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, Kapadze menunjukkan fleksibilitas taktis yang tinggi, terbukti mampu beralih ke formasi lain seperti 3-4-3 atau 4-2-3-1 tergantung kebutuhan strategis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
Terkini
-
Striker Persis Solo Bisa Mentas di Piala Dunia 2026 Usai Negaranya Lolos Bersejarah
-
Usai Uji Coba Kontra Mali, Indra Sjafri Siap Tetapkan Skuad SEA Games 2025
-
2 PR Besar Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025: Pertahanan dan Mental Masih Bermasalah
-
Deretan Pemain Muda yang Siap Mencuri Panggung di SEA Games 2025
-
Siapa Gabriel Han Willhoft-King? Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gantung Sepatu Demi Kuliah
-
Ide Gila untuk Timnas Indonesia: Jesus Casas Pelatih, Timur Kapadze Asisten
-
Momen Timnas Indonesia 2 Kali Hajar Curacao, Tim yang Kini Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal Menang di Dua Uji Coba Kontra Mali, Apa Saja PR-nya?
-
Indra Sjafri: Timnas Indonesia U-22 Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia U-22 Terancam Pincang di SEA Games 2025 Gegara Aturan FIFA