Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 21 November 2025 | 14:40 WIB
Timnas Indonesia (PSSI)
Baca 10 detik
  • PSSI siap menguji kelayakan lima kandidat pelatih Timnas Indonesia.

  • Lima pelatih baru memiliki rekam jejak bagus, terutama di Asia.

  • Shin Tae-yong dipastikan tidak masuk daftar calon pelatih Timnas.

Suara.com - Induk organisasi sepak bola nasional, PSSI, menyampaikan perkembangan signifikan terkait pencarian sosok arsitek atau pelatih baru bagi Timnas Indonesia, menyusul kegagalan Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.

Konferensi pers yang diadakan di GBK Arena, Jakarta pada hari Kamis (20/11), menjadi panggung bagi Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji dan Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi untuk memberikan informasi terkini.

Sekjen PSSI Yunus Nusi meminta kesabaran publik karena PSSI kini telah memegang daftar lima nama kandidat potensial untuk menggantikan Patrick Kluivert yang masa kerjanya telah berakhir.

Lima nama ini akan melalui proses seleksi yang ketat, dan PSSI bertekad memilih figur terbaik untuk memimpin skuad Garuda ke depan.

Sumardji menambahkan bahwa dirinya bersama Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, akan segera melaksanakan uji kelayakan secara mendalam terhadap kelima kandidat tersebut mulai "minggu-minggu depan".

Antara membahas isu mengenai siapa pelatih timnas yang baru telah ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, dengan dua nama yang paling sering disebut.

Kedua nama tersebut adalah Jesus Casas dan Ange Postecoglou, yang menarik perhatian karena status mereka saat ini tanpa ikatan kontrak dengan klub maupun tim nasional.

Meski demikian, PSSI juga mempertimbangkan sejumlah figur lain yang memiliki catatan karier mengesankan dan berpengalaman luas, khususnya di kancah sepak bola Asia.

Mantan pelatih yang sempat membawa euforia, Shin Tae-yong (STY), dipastikan tidak akan kembali mengisi posisi ini.

Baca Juga: Calon Pelatih Timnas Indonesia Timur Kapadze Salat Jumat di Masjid Istiqlal, Melokal Kenakan Batik

Pintu untuk kembalinya pelatih asal Korea Selatan tersebut telah tertutup, sebab Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut pelatih asal Korea Selatan itu sudah menjadi masa lalu.

Ange Postecoglou menjadi salah satu kandidat dengan pengalaman dan rekam jejak paling gemilang di antara semua nama yang beredar.

Pelatih asal Australia ini dikenal luas setelah periode suksesnya melatih Tottenham Hotspur selama dua musim terakhir.

Reputasinya di Asia sudah terbangun lama berkat keberhasilannya bersama sejumlah tim dan tim nasional.

Ia memiliki curriculum vitae (CV) mentereng termasuk membawa Spurs mengakhiri masa paceklik gelar dengan menjuarai Liga Europa musim 2024/2025.

Selain itu, Postecoglou sukses memimpin Celtic meraih trofi Liga Skotlandia dua kali berturut-turut pada musim 2021/2022 dan 2022/2023.

Jauh sebelum itu, pelatih berdarah Yunani ini mencatatkan empat gelar Liga Australia (1997/1998, 1998/1999, 2010/2011, 2011/2012) dengan dua tim berbeda, yakni South Melbourne dan Brisbane Roar.

Di Asia, ia sukses mengantar Yokohama F. Marinos menjuarai Liga Jepang 2018/2019, dan empat tahun sebelumnya ia membawa Australia merengkuh gelar Piala Asia 2015.

Namun, rekam jejaknya sempat tercoreng setelah ia dipecat oleh Nottingham Forest, menyusul delapan pertandingan tanpa kemenangan di semua kompetisi.

Kandidat lain adalah Paulo Bento, pelatih asal Portugal yang kini sedang tidak melatih tim mana pun, dengan modal pengalaman memimpin Korea Selatan dan Uni Emirat Arab di Asia.

Selama empat tahun bersama Taeguk Warriors, Bento memimpin dalam 57 pertandingan dengan statistik 35 kali menang, 13 kali seri, dan sembilan kali kalah.

Bento berhasil membawa Korea Selatan melangkah hingga babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar sebelum takluk 1-4 dari Brasil.

Setelah perjalanannya dengan Korea Selatan berakhir, pelatih 56 tahun ini melanjutkan karier bersama timnas Uni Emirat Arab (UEA) selama dua tahun.

Catatan Bento bersama UEA adalah 14 kemenangan, lima hasil imbang, dan tujuh kekalahan, namun ia hanya mempersembahkan satu kemenangan dari lima laga terakhirnya bersama tim yang pernah cukup sukses melatih Sporting Lisbon ini.

Jesus Casas, pelatih asal Spanyol, juga masuk dalam radar sebagai sosok yang akrab dengan budaya sepak bola Asia setelah hampir tiga tahun menukangi timnas Irak dari November 2022 sampai Maret 2025.

Bersama Singa Mesopotamia, Casas menjalani 33 pertandingan, membukukan 20 kemenangan, empat hasil imbang, dan sembilan kekalahan, serta sukses membawa Irak menjuarai Piala Teluk 2022/2023.

Pelatih 51 tahun ini juga memiliki segudang pengalaman di Eropa, pernah menjabat sebagai asisten pelatih timnas Spanyol di bawah tiga era, yakni Luis Enrique (31 laga), Roberto Moreno (10 laga), dan Luis de la Fuente (1 laga).

Sebelum di Timnas Spanyol, Casas merupakan bagian dari kesuksesan FC Barcelona asuhan Luis Enrique meraih sembilan trofi bergengsi, termasuk treble winner musim 2014/2015, di mana ia bertugas sebagai Match Analyst.

Juan Antonio Pizzi, pelatih berkebangsaan Spanyol yang lahir di Sante Fe, Argentina, memiliki rekam jejak yang cukup panjang di Asia, termasuk melatih timnas Arab Saudi pada Piala Dunia 2018.

Saat memimpin Arab Saudi di Rusia, Pizzi hanya mampu mencatatkan satu kemenangan melawan Mesir, yang membuat timnya tersingkir di babak grup.

Prestasi terbesar Pizzi di tingkat tim nasional adalah ketika ia membawa Chile menjuarai Copa America 2016 di Amerika Serikat.

Kala itu, Chile mengalahkan Argentina lewat adu penalti dengan skor 4-2 di final, yang ironisnya kegagalan Lionel Messi dalam tendangan penalti membuat bintang Argentina itu sempat memutuskan pensiun dari tim nasional.

Felix Sanchez, pelatih Spanyol lainnya, juga menjadi opsi kuat berkat pengalamannya menjadi pelatih pertama Qatar di Piala Dunia 2022.

Meskipun Qatar gagal total di debutnya sebagai tuan rumah, Sanchez sebelumnya sukses membawa The Maroon menjuarai Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab.

Saat menjuarai Piala Asia, Qatar meraih rekor sempurna dengan tujuh kemenangan dari tujuh pertandingan, bahkan mencatatkan nirbobol hingga babak semifinal.

Meski kebobolan satu gol di final dari Jepang, Qatar tetap keluar sebagai juara dengan mencetak tiga gol.

Sanchez melatih tim nasional Qatar selama hampir satu dekade, mulai 2013, dan selepas dari tim nasional, pelatih 49 tahun ini membawa Al Sadd juara Liga Qatar musim 2024/2025.

Load More