- Ronny Pasla dikabarkan meninggal dunia pada Senin (24/11/2025).
- Ia pernah menepis penalti Pele saat Timnas Indonesia menghadapi Brasil pada 1972.
- Kariernya melintasi tenis, PSMS Medan, Timnas, hingga kembali menjadi pelatih tenis.
Suara.com - Indonesia kembali kehilangan sosok penting dalam sejarah sepak bolanya. Ronny Pasla, mantan penjaga gawang Timnas Indonesia yang namanya melejit setelah menepis penalti Pele pada 1972, meninggal dunia pada Senin (24/11/2025).
Kepergian pria asal Medan itu menutup perjalanan panjang seorang kiper yang kisahnya melampaui batas zaman.
Meski dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, Ronny sejatinya tidak tumbuh sebagai pesepak bola.
Ia lahir di Medan pada 15 April 1947 dan justru menjajaki dunia tenis lebih dulu.
Prestasinya di cabang itu tidak main-main; pada 1967 ia menjuarai Kejuaraan Tenis Nasional tingkat junior di Malang, Jawa Timur.
Namun nasihat sang ayah, Felix Pasla, membawanya berbelok ke sepak bola.
Perubahan arah itu terbukti tepat. Ronny mengawali langkah di Dinamo Medan, lalu pindah ke Bintang Utara.
Penampilannya yang menonjol kemudian membuat PSMS Medan—tim legendaris berjulukan “Ayam Kinantan”—merekrutnya.
Bersama PSMS, Ronny membantu tim meraih Piala Suratin dan Liga Indonesia 1967, sebuah titik balik yang menempatkannya sebagai salah satu kiper muda paling menjanjikan saat itu.
Baca Juga: Bola Panas Pelatih Timnas Indonesia! Exco PSSI Wajib Dilibatkan Dalam Pemilihan
Panggung internasional menjadi tempat Ronny mengukuhkan statusnya.
Pada 1972, Timnas Indonesia menjamu Brasil yang sedang melakukan tur Asia.
Skuad Brasil bukan tim sembarangan karena masih diperkuat Pele, sang juara dunia 1970 yang digadang-gadang sebagai pesepak bola terbaik di muka bumi.
Prediksi bahwa Indonesia akan dihajar habis-habisan justru buyar.
Pertandingan berlangsung ketat, dan Ronny tampil luar biasa di bawah mistar.
Puncak drama terjadi saat Brasil mendapatkan penalti. Pele melangkah maju sebagai eksekutor, sementara Stadion Gelora Bung Karno seolah menahan napas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Nekat Pakai Identitas Palsu Bos Bali United, Pria Asal Solo Ditangkap Polisi
-
Wayne Rooney Desak Arne Slot Cadangkan Mohamed Salah Demi Kebaikan Liverpool
-
Butuh 1 Poin Lolos 16 Besar ACL Two, Saddil Ramdani Tetap Ingin Menang di Singapura
-
Rekap Liga Inggris Pekan 13: Arsenal Kokoh, Kekalahan Mengejutkan Manchester City dan Liverpool
-
Enam Poin Rasa Juara: Konsistensi Arsenal Kunci Penguasaan Puncak Liga Inggris
-
Klasemen Liga Italia, Jay Idzes dan Emil Audero di Peringkat Berapa?
-
Pemain Keturunan Semarang Ikuti Jejak Ragnar, Bangkit usai Terpuruk di Inggris
-
Resmi! Persijap Jepara Tunjuk Danang Suryadi Pelatih Sementara di Sisa Super League 2025/2026
-
Hokky Caraka Pertanyakan Timnas Indonesia Cuma Ditarget Perak SEA Games 2025: Harusnya Emas!
-
Nama Shin Tae-yong Disebut saat Exco PSSI Bahas Pelatih Baru Timnas Indonesia