- Timur Kapadze menekankan pentingnya pendekatan strategis sistematis dan keseimbangan dalam meningkatkan performa Timnas Indonesia.
- Filosofi dasar yang dianjurkan adalah permainan proaktif dan agresif sesuai tuntutan sepak bola modern saat ini.
- Pekerjaan rumah terbesar Timnas adalah penerapan komprehensif *sport science*, termasuk analisis fisik dan psikologis pemain.
Suara.com - Nama Timur Kapadze sempat menjadi harapan terbesar publik sepak bola Tanah Air untuk mengisi kursi pelatih Timnas Indonesia, tapi ia batal gabung karena bergabung ke klub Uzbekistan.
Meskipun begitu, dalam kunjungannya ke Indonesia baru-baru ini, Kapadze tak pelit berbagi ilmu.
Ia membeberkan pandangan strategisnya, memberikan sebuah bocoran mengenai pendekatan yang akan ia terapkan andai benar-benar menukangi skuad Garuda.
Saat menjadi narasumber dalam sebuah siniar, Kapadze menekankan bahwa kunci utama untuk mengangkat performa sebuah tim nasional adalah pendekatan yang sistematis dan seimbang.
Menurutnya tidak ada satu formula paten, entah itu bertahan atau menyerang, yang menjamin kemenangan.
“Yang paling penting, approach-nya bisa ditetapkan secara sistematis. Karena, bisa dibilang tim yang mengadopsi pendekatan defensif bisa menang, dengan sepak bola menyerang pun juga bisa menang,” ujar Timur Kapadze dikutip dari YouTube Garuda TV.
Namun, untuk konteks Timnas Indonesia, ia melihat ada satu hal yang harus menjadi prioritas utama.
“Hanya saja, yang paling penting dalam kasusnya Timnas Indonesia, adalah keseimbangan. Harus ada keseimbangan terlebih dahulu, dan menerapkan cara-cara atau teknik-teknik yang modern,” imbuhnya.
Lebih jauh, Kapadze mengungkap bahwa filosofi dasarnya adalah permainan yang proaktif dan agresif. Ia percaya sepak bola modern menuntut hal tersebut.
Baca Juga: PSSI Blak-blakan Soal Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan Belum Gabung Timnas Indonesia U-22
“Karena, sepak bola sekarang kan harus aktif, agresif, dan memiliki kelompok-kelompok dalam tim. Jadi, ada beberapa hal yang saya perhatikan bisa diterapkan oleh Timnas Indonesia,” lanjut pelatih berusia 44 tahun itu.
Namun, Kapadze memberikan catatan penting bahwa strategi di atas lapangan hanyalah puncak dari gunung es.
Menurutnya pekerjaan rumah terbesar bagi sepak bola Indonesia justru berada di luar lapangan, yaitu pada penerapan sport science secara komprehensif.
“Sebetulnya, jika menceritakan secara umum juga tidak tepat. Karena, dalam sepak bola itu terdiri dari banyak rincian, terutama permainan di lapangan itu hanya sebagian kecil saja dari persiapan,” kata Timur.
Ia menyoroti betapa krusialnya analisis mendalam terhadap setiap pemain, baik sebelum maupun sesudah pertandingan, yang mencakup aspek fisik hingga psikologis.
“Jadi, yang menjadi pekerjaan rumah itu sangat besar. Ada analisis setiap pemain, baik sebelum dan sesudah pertandingan. Di aspek ini, ada banyak ilmu pengetahuan, ada analisis, psikologi. Jadi, rinciannya begitu banyak yang harus diterapkan,” lanjut dia.
Berita Terkait
-
Timur Kapadze Batal, Apakah Giovanni van Bronckhorst Jawaban untuk Timnas Indonesia?
-
Mauro Zijlstra dan Dion Markx Gabung, Kekuatan Timnas Indonesia U-22 Berlipat Ganda
-
Suporter Thailand Ancam Boikot SEA Games 2025 Gegara Beli Tiket Wajib Pakai KTP
-
Banyak Trofi tapi Sering Dipecat! Ini Rapor Plus Minus Van Bronckhorst, Calon Pelatih Garuda
-
Duet Marselino-Rafael Struick, Senjata Baru Garuda Muda Rebut Emas SEA Games 2025
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Kisruh Gol Corner Manchester United, FIFA Serius Bahas Aturan Baru VAR
-
Manchester United Terancam Putus Tradisi 68 Tahun di Piala Dunia Gara-Gara Thomas Tuchel
-
Ruang Ganti Memanas: Dua Kiper Man City Mau Cabut Januari, Pep Guardiola Pusing
-
Ruben Amorim Curhat, Latih MU Berat Banget, Hal Kecil Bisa Jadi Masalah Besar
-
Kalimat Mengejutkan Keluar dari Mulut Harry Maguire Usai Zirkzee Bawa MU Raih Kemenangan
-
Legenda Arsenal Desak Arteta Mainkan Gyokeres Jadi Starter dan Korbankan Pemain Ini
-
Timur Kapadze Batal, Apakah Giovanni van Bronckhorst Jawaban untuk Timnas Indonesia?
-
Bos Barcelona Bongkar Alasan Marcus Rashford Menderita di Manchester United
-
Prediksi Juara Piala Dunia 2026 Versi Superkomputer: Jordi Amat Bakal Ikut Senang
-
Diperkuat 3 Pemain Klub Portugal, Skuad Muda Singapura Punya Ambisi Besar di SEA Games 2025