- Drawing Piala Dunia 2026 di Washington D.C. dikritik karena diduga mempertimbangkan selera Presiden AS Donald Trump.
- FIFA akan memberikan FIFA Peace Prize pertama kali kepada Trump, sementara The Village People dijadwalkan tampil.
- Kebijakan imigrasi Trump menimbulkan kekhawatiran pembatasan visa bagi suporter negara peserta seperti Iran dan Haiti.
Suara.com - Jelang drawing Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Kennedy Center, Washington D.C. diwarnai kritik tajam soal hubungan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presien FIFA, Gianni Infantino.
Dilansir dari BBC, FIFA disebut menyiapkan drawing Piala Dunia 2026 dengan mempertimbangkan selera dari Presiden Trump.
Tudingan ini muncul karena grup disko The Village People dijadwalkan membawakan lagu “YMCA”, salah satu lagu yang sering diputar dalam kampanye Trump.
Tak hanya itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, upacara undian akan menampilkan pemberian FIFA Peace Prize, yang menurut banyak pihak hampir pasti diberikan kepada Trump.
Penghargaan ini diumumkan Infantino bulan lalu, setelah ia memuji tinggi peran Trump dalam gencatan senjata Israel–Gaza.
Ini bukan kali pertama Infantino mendapat kritik tajam karena hubungannya yang terlampau dekat dengan Trump.
Kritik paling keras justru datang dari Eropa. Para delegasi UEFA pernah meninggalkan Kongres FIFA setelah Infantino terlambat hadir karena ikut Trump dalam kunjungan ke Timur Tengah.
Infantino berdalih bahwa ia hanya mewakili sepak bola dalam pembicaraan geopolitik, namun penjelasan itu justru memicu lebih banyak pertanyaan.
Di sisi lain, kelompok HAM menyoroti kebijakan imigrasi Trump yang berpotensi membuat Piala Dunia tidak ramah bagi sebagian negara.
Baca Juga: Debutan Piala Dunia 2026, Tanjung Verde Pede Ingin Jajal Kekuatan Brasil
Iran dan Haiti yang dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026 terkena dampaknya. Suporter mereka terkena pembatasan visa.
Human Rights Watch menyebut undian kali ini berlangsung dalam bayang-bayang penindakan imigran dan ketidakpastian yang mengkhawatirkan.
Bagi Trump, Piala Dunia 2026 yang bertepatan dengan 250 tahun kemerdekaan AS, merupakan momen ideal untuk memperkuat citra nasional dan ekonomi domestik.
Bagi Infantino, turnamen ini adalah tambang emas FIFA, dengan proyeksi pendapatan mencapai £10 miliar dan komisi penjualan tiket hingga 30% untuk FIFA.
Kedua tokoh ini sama-sama punya kepentingan besar: Trump ingin legitimasi global, sementara Infantino ingin memastikan posisinya untuk pemilihan ulang 2027.
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Alasan AC Milan Bidik Jay Idzes di Bursa Transfer Paruh Musim
-
Marselino Ferdinan Absen, Wonderkid Persik Rifqi Ray Diharapkan Bisa Unjuk Gigi
-
Hari Pertama Cabor Sepak Bola SEA Games 2025 Kacau Balau, Panitia Dinilai Belum Siap
-
Absennya Marselino Ferdinan di SEA Games Jadi Sorotan Tajam Media Vietnam
-
Uston Nawawi Waspadai Tren Positif PSM Makassar, Persebaya Fokus Akhiri Paceklik Kemenangan
-
Rapor Pemain Keturunan Indonesia Pasca Leeds United Lumat Chelsea
-
Diminati AC Milan, Berapa Harga Jay Idzes?
-
Cedera Hamstring, 3 Pemain yang Berpotensi Gantikan Marselino Ferdinan di SEA Games 2025
-
Ramai Media Italia Bahas Isu Kepindahan Jay Idzes ke AC Milan, Apa Katanya?
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia John Herdman Ternyata Public Enemy di Kroasia