- PSIM Yogyakarta disanksi Komdis PSSI karena suporter hadir di laga tandang kontra Persija Jakarta pada 28 November.
- Pelanggaran ini sesuai Pasal 5 ayat 7 dan 11 regulasi BRI Super League masa transformasi sepak bola nasional.
- Konsekuensinya, PSIM didenda Rp25.000.000 dan menerima peringatan keras terkait pengulangan pelanggaran tersebut.
Suara.com - PSIM Yogyakarta kembali mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin atau Komdis PSSI.
Hukuman ini dijatuhkan menyusul kehadiran suporter Laskar Mataram dalam laga tandang BRI Super League melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (28/11/2025) malam.
Keputusan sanksi tertuang dalam surat Komdis PSSI Nomor 101/L1/SK/KD-PSSI/XII/2025 tertanggal 2 Desember 2025.
Menurut regulasi BRI Super League 2025/26 yang dapat diunduh di laman resmi ILeague, kehadiran suporter PSIM di Jakarta dinilai melanggar aturan yang berkaitan dengan masa transisi transformasi sepak bola nasional, khususnya Pasal 5 ayat 7 dan 11.
Dalam regulasi yang dirilis oleh operator liga (ILeague), Pasal 5 ayat 7 secara tegas menyebutkan:
"Pada masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional, termasuk kompetisi, tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu. Regulasi ini juga menegaskan bahwa klub terkait akan bertanggung jawab penuh atas kehadiran suporter mereka jika larangan tersebut dilanggar."
Berlanjut ke Pasal 5 ayat 11, sebagai konsekuensi atas pelanggaran hadirnya suporter klub tamu, PSIM Jogja dijatuhi denda sebesar Rp25.000.000. Selain denda, Komdis PSSI juga memberikan peringatan keras bahwa sanksi yang lebih berat akan menanti jika pelanggaran serupa kembali terulang.
Ini merupakan sanksi kedua yang diterima Laskar Mataram pada musim ini. Sebelumnya, PSIM juga mendapat hukuman serupa akibat kehadiran suporter dalam laga tandang melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo pada Jumat (8/8) lalu.
Berkaca dari kejadian ini, manajemen berharap seluruh elemen suporter dapat mematuhi regulasi kompetisi demi kebaikan bersama. Sinergi dan kepatuhan terhadap aturan sangat diperlukan untuk menghindari kerugian bagi tim ke depannya.
Baca Juga: Terkuak! Alasan Sebenarnya Timur Kapadze Batal Latih Timnas Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Thailand Dapat Kucuran Bonus Usai Menang Telak dari Timor Leste di SEA Games 2025
-
Tak Putar Lagu Kebangsaan Laos dan Vietnam, Panitia SEA Games 2025 Buka Suara
-
BREAKING NEWS! Torres Resmi Jadi Pelatih Persik Kediri
-
Jalan Terjal Jay Idzes Menuju AC Milan, Bersaing dengan Bek Liverpool dan Legenda Real Madrid
-
Donald Trump-Gianni Infantino Makin Akrab, Netralitas FIFA Jelang Piala Dunia 2026 Dipertanyakan?
-
Alasan AC Milan Bidik Jay Idzes di Bursa Transfer Paruh Musim
-
Marselino Ferdinan Absen, Wonderkid Persik Rifqi Ray Diharapkan Bisa Unjuk Gigi
-
Hari Pertama Cabor Sepak Bola SEA Games 2025 Kacau Balau, Panitia Dinilai Belum Siap
-
Absennya Marselino Ferdinan di SEA Games Jadi Sorotan Tajam Media Vietnam
-
Uston Nawawi Waspadai Tren Positif PSM Makassar, Persebaya Fokus Akhiri Paceklik Kemenangan