Suara.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko rupanya memiliki kepedulian terhadap dunia seni. Moledoko yang belakangan aktif di kanal YouTube-nya, kali ini mengundang secara khusus tamu dari seniman yang diwakili penyanyi Ndarboy dan sutradara, penulis sekaligus pegiat sastra dan budaya, Paksi Raras Alit.
Ndarboy yang populer denga lagu Mendung Tanpo Udan menyoroti soal fenomena musisi cover yang semakin ramai. Ia melihat, fenomena ini ada sisi baik, tapi juga ada buruknya.
Untuk para musisi cover, hal ini tentu saja menguntungkan. Karena dengan menyanyikan lagu-lagu dari musisi yang sudah populer, mereka ikutan menangguk untung. Sementara untuk para pencipta lagu atau si pemilik lagu, fenomna ini dibutuhkan payung hukum yang jelas. Sebagai pemilik lagu, mereka juga berhak menikmati keuntungan dari hasil cover lagu tersebut.
"Mengenai pengcoveran lagu, mungkin butuh undang-undang, jadi kita bisa maju somasi dengan hukum yang berlaku di indonesia. Artinya sebuah karya itu kan intelektual juga," kata Ndarboy di kanal YouTube Moeldoko.
"Sebetulnya seorang pencipta yang bagus itu juga harus bisa mendeliverykan ke lembaga seperti WAMI (Wahana Musik Indonesia). Jadi bisa kolaborasi, di mana lagu kita dinyanyikan oleh orang lain untuk dijadikan konten, dan itu dapat sinkronisasi sama publisher," kata Ndarboy menambahkan.
Menurut Ndarboy gertak di media sosial atau somasi secara lisan, hanya menghasilkan rembuk kekeluargaan. Sehingga menurutnya, perlu diatur dengan undang-undang agar bisa dikolaborasikan dengan WAMI pun bisa lebih transparasi lagi.
"Musisi itu kalau menciptakan lagu hanya bisa membuat finger printnya pakai jari. Kalau ada orang yang memakai lagu kita, kita dapat cuma 2-4 persen. Dan ternyata sekarang ada yang lebih marak lagi Pak, jadi judulnya diganti seperti Mendung Tanpa Udan satu, dua dan seterusnya," imbuh Ndarboy.
Sedangkan Paksi Raras Alit mengatakan kalau pandemi ini telah menghambat ruang gerak para seniman tradisional untuk berekspresi. Lebih parah lagi, karena tidak semua seniman tradisional melek teknologi.
"Untuk teman-yang bisa merekayasa produk-produk seninya seperti Mas Ndarboy, menemukan peluang baru dengan menunjukan pertunjukan virtual, panggung virtual, kemudian mengoptimalisasi Youtube dan Spotify," tutur Paksi.
Baca Juga: Festival Suara, Platform untuk Memudahkan Artis atau Kreator Mengcover Lagu
"Namun pada akhirnya ada keluhan lagi bahwa tidak semua seniman berbakat dagang juga. Jadi di satu sisi kita menemukan teman-teman yang beranggapan pandemi menjadi berkah karena bisa memanfaatkan teknologi, dan yang lainnya yang belum bisa memanfaatkan teknologi yang perlu didiskusikan lagi," ujar Paksi melanjutkan.
Semua masalah yang disampaikan oleh para seniman, menjadi perhatian serius Moeldoko. Terkait pengcoveran lagu yang berdampak terhadap rolayti, Moeldoko berjanji akan membicakan masalah ini kepada Pemerintah.
"Terkait pengcoveran lagi yang belum dilindungi oleh undang-undang, ini juga bisa saya bicarakan di technocratik Pemerintah. Karena mau tidak mau memang harus ada sebuah apresiasi, karena orang membuat prestasi itu bukan begitu saja datang, ada sebuah upaya dan effort yang kuat ini perlu dihargai," ucap Moeldoko.
"Saya juga memahami bagaimana seniman-seniman muda perlu lebih kreatif agar bisa survive, dan saya sangat peduli dengan kondisi para musisi-musisi kita," kata Moeldoko.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Omongan, Ahmad Dhani Kirim 'Surat Sakti' Bebaskan Royalti Lagu Dewa 19 untuk Pelaku Usaha
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
BCL Ketar-ketir Dilarang Bawain Lagu Hitsnya Sendiri, Curhat di DPR: Terus Aku Mesti Nyanyi Apa?
-
Piyu Padi Kesal, Kenapa Usulan Penting Komposer Tak Dimasukkan di Draft RUU Hak Cipta?
-
Polemik Royalti Musik: Kenapa Lagu di Kafe Sering Jadi Masalah?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Comeback Usai Lahiran, Mahalini Siap Lempar Album Baru Terinspirasi Peran Sebagai Ibu
-
Intip Menu Makan di Pesta Pernikahan Amanda Manopo dan Kenny Austin
-
3 Drakor Hits Junho 2PM di Netflix, Typhoon Family Tayang Hari Ini
-
Sinopsis The Woman in Cabin 10, Keira Knightley Terjebak Teror di Tengah Laut
-
Taqy Malik Akui Tak Jalani Kewajiban Sebagai Pembeli Lahan: Saya Gak Sanggup Bayar
-
Steve Emmanuel Hadiri Pernikahan Karenina Sunny, Sudah Bebas dari Penjara?
-
Ikuti Putusan Pengadilan, Taqy Malik Akhirnya Serahkan 7 Kavling ke Pemiliknya
-
Momen Kocak, Pernikahan Amanda Manopo Jadi Tontonan Gratis Kantor Sebelah
-
Amanda Manopo Cemas Saat Kenny Austin Minta Restu Menikah ke Ayahnya
-
Amanda Manopo Bagikan Foto Ciuman dengan Kenny Austin, Pakai Caption Provokatif