Suara.com - Momen wisuda yang seharusnya sakral dan penuh kebahagiaan mendadak menjadi panggung komedi satir yang viral di media sosial.
Pelakunya adalah sekelompok mahasiswi Universitas Indonesia (UI) yang dengan jenaka membuat review jujur atas fasilitas yang mereka terima setelah membayar biaya wisuda sebesar Rp1,1 juta.
Video ini pun sontak menjadi perbincangan hangat, membuka kembali diskusi tentang transparansi dan kualitas layanan di salah satu kampus paling prestisius di Indonesia.
Video dimulai dengan sesi unboxing kotak konsumsi yang diberikan kepada para wisudawan.
Dengan latar riuh rendah suasana wisuda, seorang mahasiswi memulai ulasannya dari kemasan. Packaging-nya tidak kuat, ujarnya sambil menunjukkan kardus berwarna kuning khas UI yang tampak ringkih.
Ia bahkan menyebutnya tidak rekomen karena sempat terjatuh dan isinya nyaris berhamburan.
Kritik berlanjut saat ia membongkar isinya satu per satu. Di dalamnya terdapat sebotol air mineral, sebuah croissant tanpa merek yang kemasannya sudah terbuka, sepotong brownies kecil, sepotong kue lain yang tak jelas bentuknya, roti cokelat kemasan, dan sebuah jeruk.
Sambil tertawa getir, ia dan teman-temannya menyindir bahwa konsumsi sederhana itu tidak sepadan dengan biaya jutaan yang telah mereka keluarkan.
"Nggak nutup ya Rp1.100.000 ya ini," celetuk salah satu dari mereka, diakhiri dengan permohonan humoris, "Please, minimal nasi, laper."
Baca Juga: Misteri Iklan Prabowo di Bioskop, Siapa yang Bayar saat Tarifnya Terungkap?
Tidak berhenti di situ, sesi review berlanjut ke bagian yang paling esensial bagi seorang wisudawan baju toga.
Dengan iringan musik dramatis, video menunjukkan kualitas toga yang jauh dari kata memuaskan.
Kainnya terlihat mudah kusut, jahitan pada slempang selempang tampak tidak rapi, dan yang paling disorot adalah benang-benang jahitan yang berjatuhan dan menjuntai di beberapa bagian.
"Kainnya mengerut, benang-benang berjatuhan, Rp1.100.000," nyanyi mereka dengan nada menyindir.
Setiap detail yang dianggap mengecewakan, mulai dari emblem yang terpasang seadanya hingga bahan yang terasa kurang premium, tak luput dari ulasan kritis mereka.
Video yang diunggah dengan gaya ringan dan penuh humor ini ternyata menyentuh keresahan banyak pihak.
Berita Terkait
-
Misteri Iklan Prabowo di Bioskop, Siapa yang Bayar saat Tarifnya Terungkap?
-
Jejak Kontroversi Rektor UI dan Alasan Diteriaki Zionis
-
Revolusi Logistik, Ratusan Truk Listrik Tanpa Awak Mulai Beroperasi, Manusia Resmi Tergantikan?
-
Pro Kontra Gasing Pemadam Anak SD, Tak Cuma Penghapus Ini Cara Buat Pakai Baterai
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Rey Mbayang dan Dinda Hauw Hadapi Ujian Cinta Beda Dunia di Film Bidadari Surga
-
Isu Perselingkuhan Memanas, Ari Lasso Tunjuk Pengacara Hadapi Ade Tya
-
Bunga Zainal Blak-blakan Sentil Jule yang Suka Selingkuh: Belajar Dulu Sama Gue
-
The Founder5: Unfinished Business, Ketika Stand Up "Nge-kill" Tapi Sketsa Kehabisan Napas
-
Yuka Membantah, Istri Sah Kembali Sodorkan Bukti Kuat Dugaan Perselingkuhan Suaminya dengan Jule
-
Tok! Raisa dan Hamish Daud Resmi Cerai Secara Verstek
-
10 Serial Terbaik untuk Maraton Nonton di Rumah saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Daftar box office sepekan, Zootopia 2 Cetak Sejarah
-
Tantangan Bera Tora Sudiro di Film Horor Perdananya, Janur Ireng
-
Sampai Menahan Tangis, Nicholas Saputra Ungkap Keresahan Terdalam Soal Bencana Sumatra