Entertainment / Gosip
Senin, 06 Oktober 2025 | 13:25 WIB
Pasar tanah tinggi Tangeran nampak terlihat becek akibat sampah tidak diangkut selama 4 hari (Instagram)
Baca 10 detik
  • Jalan di Pasar Induk Tanah Tinggi dipenuhi sayuran busuk akibat sampah tidak diangkut empat hari.

  • Pedagang membuang dagangan sebagai bentuk protes terhadap pengelolaan sampah pasar.

  • Kondisi kotor memicu kerugian pedagang dan menuai reaksi beragam dari warganet.

Suara.com - Media sosial dihebohkan oleh sebuah video dramatis yang merekam kondisi memprihatinkan di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang.

Rekaman tersebut memperlihatkan pemandangan yang tak biasa. Jalanan pasar berubah menjadi lautan sayuran busuk yang dibuang begitu saja, bercampur dengan lumpur pekat dan genangan air kotor.

Aksi ini diduga kuat merupakan puncak kekecewaan dan protes para pedagang terhadap masalah sampah yang tak kunjung teratasi.

Dalam video berdurasi lebih dari satu menit itu, tampak tumpukan sawi, selada, tomat, hingga mentimun berserakan di sepanjang jalan utama pasar.

Kendaraan roda dua dan empat terlihat kesulitan melintasi jalur yang kini lebih mirip tempat pembuangan akhir daripada akses ekonomi.

Suara dalam rekaman mengeluhkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh sampah yang sudah tidak diangkut selama empat hari.

"Sudah empat hari sampah berantakan begini. Bagaimana ini pihak pengelola?" ujar seorang pria dalam video tersebut, menyuarakan keresahan para pedagang.

Ia bahkan membandingkan lambatnya penanganan sampah dengan ketegasan pengelola dalam menagih uang sewa lapak.

"Ketika bayar lapak telat, langsung disegel. Giliran sampah, malah dianggurin begini," tambahnya.

Baca Juga: Dulu Banyak yang Antre, Jesselyn MasterChef Indonesia Umumkan Restorannya Ditutup

Aksi buang sayur ini menjadi sebuah ironi yang memilukan. Di satu sisi, para pedagang terpaksa membuang hasil jerih payah mereka barang dagangan yang seharusnya menjadi sumber penghidupan.

Kerugian materiil jelas tak terhindarkan. Namun di sisi lain, aksi ini adalah teriakan terakhir mereka agar keluhan terkait kebersihan dan pengelolaan pasar didengar oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini Perumda Pasar Kota Tangerang dan Dinas Lingkungan Hidup.

Kondisi pasar yang kumuh akibat tumpukan sampah organik ini tidak hanya menimbulkan bau busuk yang menyengat, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penyakit.

Pasar tanah tinggi Tangeran nampak terlihat becek akibat sampah tidak diangkut selama 4 hari (Instagram)

Bagi para pembeli, suasana yang kotor dan becek membuat mereka enggan berbelanja, yang pada akhirnya kembali merugikan pedagang.

Protes yang awalnya bertujuan mencari solusi justru menciptakan masalah baru yang lebih kompleks.

Meskipun aspirasi para pedagang sangat bisa dipahami, cara penyampaian protes dengan membuang bahan pangan secara massal menuai beragam reaksi dari warganet.

Load More