Suara.com - Para peneliti telah menghubungkan antara obstructive sleep apnea (gangguan tidur berupa berhenti nafas saat tidur) yang parah dengan peningkatan risiko stroke, kanker dan kematian.
Seperti dilansir dari Zeenews, hasil dari studi selama 20 tahun menunjukkan bahwa orang dengan obstructive sleep apnea (OSA) parah berisiko mengalami tiga hal.
Pertama, empat kali lebih mungkin untuk meninggal. Kedua, hampir empat kali lebih mungkin untuk mengalami stroke. Ketiga, tiga kali lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker, dan 2,5 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker.
Penulis utama Nathaniel S. Marshall, PhD, seorang dosen senior yang melakukan uji klinis di University of Sydney di Australia mengatakan bahwa sleep apnea adalah penyakit umum yang memiliki dampak kuat pada kesehatan masyarakat karena sangat meningkatkan risiko stroke, kanker dan kematian.
Penelitian ini melibatkan 397 orang dewasa yang berpartisipasi dalam Busselton Health Study.
Data mengenai tidur tersebut dikumpulkam pada tahun 1990, dan peserta dengan riwayat stroke atau kanker dikeluarkan dari analisis yang dipilih.
Tingkat prevalensi sebesar 4,6 persen untuk penderita OSA berat dan 20,6 persen untuk OSA ringan. Selama masa tindak lanjut 20 tahun, ada 77 orang meninggal dan menderita stroke sebanyak 31 orang, serta kasus kanker sebanyak 125 orang -- dimana 39 di antaranya meninggal akibat kanker. Sementara sleep apnea ringan tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan.
Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine.
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek