Suara.com - Obesitas atau kelebihan berat badan kini sudah lama menjadi ancaman kesehatan penghuni planet ini. Obesitas dapat memicu komplikasi berbagai penyakit, seperti diabetes, hipertensi, jantung koroner, gangguan hati, bahkan kanker yang bisa menyebabkan kematian.
Badan kesehatan dunia, WHO mencatat setiap tahun ada 2,8 juta orang meninggal akibat obesitas. Sebuah angka yang menakjubkan. Sayangnya banyak orang tak menyadari, bahwa dirinya telah kegemukan. Obesitas adalah keadaan di mana terjadi penimbunan lemak berlebihan karena asupan makanan yang jauh lebih banyak dari yang diperlukan tubuh.
"Jika kita mengkonsumsi karbohidrat dan lemak secara berlebihan, maka timbunan lemak akan semakin besar. Dan itu menimbun dalam perut," ujar Vice President of Worldwide Nutrition Training Herbalife, dr. Rocio Medina beberapa waktu lalu.
Untuk mengetahui apakah timbunan lemak sudah berlebih, Rocio memberikan kunci untuk mengukur lingkar perut. "Pada perempuan, maksimal ukurannya adalah 88 cm. Sedangkan laki-laki adalah 102 cm," terangnya.
Jika lingkar perut Anda melewati batas ini maka timbunan lemak di perut Anda sudah lampu kuning.
Cara lain untuk mendeteksi obesitas adalah dengan mengukur berat badan. Seseorang bisa disebut kegemukan jika berat badannya di atas 20% dari berat normal.
Dan berikut sejumlah faktor yang bisa memicu obesitas. Yang pertama adalah faktor biologis. Kecepatan metabolisme dan jumlah minimum energi yang dibutuhkan seseorang berperan penting dalam menentukan berat badan seseorang. Beberapa orang, secara alami menggunakan lebih banyak kalori untuk aktifitas tubuhnya.
Faktor hormonal juga berpengaruh. Obesitas bisa terjadi pada anak-anak, orang dewasa maupun mereka yang sudah berusia lanjut. Ketika seseorang memasuki masa usia lanjut, akan mengalami perubahan hormonal sehingga secara otomatis akan mempengaruhi pola makan. Ini yang memicu terjadinya obesitas.
Tapi dari semua itu pola hidup tidak sehatlah yang paling banyak memicu obesitas. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori, gula dan lemak serta kurang aktivitas fisik menjadi penyebab utama terjadinya obesitas.
Jadi sebelum bahaya obesitas mengintai Anda, mulailah hidup sehat dari sekarang. Dan jangan lupa memantau berat badan dan lingkar perut Anda. Dan jika ternyata berat badan Anda sudah melewati batas maksimal, diet seimbang dan rajin berolah raga adalah cara efektif menggerus timbunan lemak di perut Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!