Suara.com - Pada 2009, Mike (63) didiagnosa menderita kanker hati dan harus menjalani transplantasi. Transplantasi berjalan lancar, tetapi pada akhir 2012, sel-sel kanker kembali menghampiri hati Mike. Dalam kondisi putus asa, laki-laki asal Sussex, Inggris ini mencoba mencari tahu tentang kemungkinan pengobatan alternatif. Dan dari internet ia mendapatkan informasi mengenai manfaat minyak ganja untuk melawan kanker.
“Menyadari saya bisa mati karena penyakit ini, mendorong saya untuk mencari jalan yang bisa menyelamatkan saya, hingga saya menemukan sesuatu yang mengejutkan," ujarnya.
Ia memutuskan mencobanya dan mengklaim tiga hari setelah menggunakan barang terlarang ini, rasa sakitnya berangsur berkurang. Tapi dua minggu kemudian ia batuk darah, yang diyakininya sebagai sel kanker yang telah mati. Untuk memastikan, lantas kakek sembilan cucu ini menjalani biopsi di Royal Free Hospital in London, dan dokter mengatakan padanya sel kankernya telah 'lenyap'.
Royal Free Hospital juga menyebutkan Mike tak lagi menjalani perawatan kanker setelah menjalani transplantasi hati pada 2009. "Saya laki-laki normal dan tidak mengonsumsi obat terlarang dan saya sakit serius. Saya tidak percaya minyak ganja akan
menyelamatkan hidup saya," tambahnya.
Mike mengaku membeli minyak ganja dari pasar gelap, karena di Inggris ganja termasuk obat yang dilarang. Ia kini sedang
mengampanyekan legalisasi ganja untuk pengobatan. Menurutnya obat ini sangat menakjubkan, sehingga NHS perlu mempertimbangkan untuk memanfaatkan ganja untuk pengobatan.
Klaim Mike menguatkan hasil penelitian Universitas East Anglia yang dirilis pekan lalu. Penelitian itu mengungkap zat psychoaktif tetrahydrocannabinol (THC) yang terkandung dalam ganja dapat membantu memerangi pertumbuhan sel kanker.
“THC mengandung zat anti kanker. Senyawa ini dikenal untuk bertindak melalui keluarga tertentu dari sel reseptor. Ini temuan penting untuk memerangi tumor," ujar Dr Peter McCormick, anggota tim penelitian.
Sementara hasil penelitian sejumlah lembaga, termasuk Pusat Riset Kanker Inggris mengungkap Cannabinoid (obat yang
menggunakan ganja) bisa mempengaruhi kerja otak dan jaringan syaraf, proses metabolisme tubuh, fungsi hati dan sistem
kekebalan tubuh. Tampaknya masih butuh perjuangan untuk memasukkan ganja ke dalam daftar obat legal. (express.co.uk)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke