Suara.com - Penelitian tim mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menunjukkan, daun labu kuning dan binahong berpotensi menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
"Daun labu kuning mengandung senyawa cucurbitasin, sedangkan daun binahong memiliki kandungan senyawa glikon. Kedua senyawa itu berpotensi menurunkan kadar gula darah," kata ketua tim mahasiswa, Masna Roisah, di Yogyakarta, Minggu (3/8/2014).
Menurut dia, penelitian berjudul "Penggunaan Ekstrak Daun Labu Kuning dan Daun Binahong untuk Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih" itu dilaksanakan secara eksperimen.
"Hal itu bertujuan mengetahui kandungan yang terdapat pada daun labu kuning dan daun binahong sebagai penurun kadar gula darah serta mengetahui perbandingan kecepatan penurunan kadar gula darah antara daun binahong dan daun labu kuning," imbuh Masna.
Ia mengatakan langkah penelitiannya, membuat ekstrak daun labu kuning dan daun binahong. Membuat ekstrak daun labu kuning dan daun binahong dengan memblender sehingga diperoleh sari-sari dari daun tersebut.
"Untuk percobaan kami menggunakan tikus putih pada penelitian tersebut. Pencekokan pada tikus dilakukan setiap satu minggu sekali selama tiga bulan dan pengamatannya dilakukan setiap satu minggu sekali," kata Masna.
Selanjutnya mencatat hasil penurunan kadar glukosa darah yang diperoleh setelah melakukan pencekokan pada tikus setiap satu minggu sekali selama tiga bulan. Setelah data terkumpul, kemudian dirata-rata.
Menurut Masna, analisis data dilakukan dengan uji kenormalan, analisis ragam, dan uji T dengan menggunakan bantuan program SPSS.
"Berdasarkan penelitian itu diketahui bahwa daun labu kuning dan daun binahong dapat menurunkan kadar glukosa pada tikus putih. Penurunan yang paling baik terletak pada konsentrasi yang rendah yakni dua persen," katanya.
Anggota tim mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA UNY itu adalah Eny Purwanti, Aisah Windasari, dan Irma Widyastuti. (Antara)
Berita Terkait
-
Ternyata Sesederhana Ini! Rutinitas Malam yang Ampuh Cegah Gula Darah Naik
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Jangan Takut MCU! Ini 9 Hal Penting yang Diperiksa dan Artinya
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat