Suara.com - Sebuah studi terkini menyebutkan bahwa lelaki vegetarian mungkin secara signifikan mengalami penurunan jumlah sperma dibandingkan lelaki pemakan daging.
Para peneliti di Loma Linda University Medical School di AS menemukan bahwa diet yang kaya akan buah-buahan dan sayuran dapat melindungi terhadap banyak penyakit dan dapat memperpanjang hidup, tapi tampaknya diet tersebut dapat membahayakan kesuburan lelaki.
Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti mempelajari bagaimana diet mempengaruhi sperma pada peserta penelitian di California selatan.
Wilayah ini memiliki populasi tinggi umat gereja Advent di mana mereka merupakan vegetarian ketat.
Advent hidup rata-rata 10 tahun lebih lama daripada harapan hidup orang Amerika sekitar 79 tahun dan para peneliti ingin mengetahui apakah umur panjang mereka mungkin terkait dengan kualitas sperma.
Mereka menemukan bahwa vegetarian dan vegan memiliki jumlah sperma lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan pemakan daging, 50 juta sperma per ml dibandingkan dengan 70 juta per ml.
Mereka juga memiliki lebih rendah rata-rata motilitas sperma - jumlah sperma yang aktif. Hanya sepertiga dari sperma yang aktif untuk vegetarian dan vegan dibandingkan dengan hampir 60 persen untuk pemakan daging.
Tim percaya bahwa kekurangan vitamin mungkin menjadi penyebabnya atau mengganti daging dengan kedelai mungkin bisa menjadi solusi.
"Kami menemukan diet yang tidak signifikan mempengaruhi kualitas sperma. Diet vegetarian dan vegan dikaitkan dengan jumlah sperma lebih rendah daripada diet omnivora," kata Dr Eliza Orzylowska, seorang dokter kandungan di Loma Linda University Medical Centre di California.
"Meskipun orang-orang ini tidak subur, kemungkinan untuk memainkan faktor dalam konsepsi, terutama bagi pasangan yang sedang berusaha untuk hamil secara alami," kata Orzylowska.
Studi ini akan dipresentasikan pada pertemuan American Society of Reproductive Medicine tahunan di Hawaii. (Zeenews India)
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Biar Kurus: Ini 6 Aturan Main Diet Sehat yang Gampang Diterapin
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Intermittent Fasting: Diet Populer dengan Manfaat dan Risiko Kesehatan
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Rahasia Diet Sehat yang Cepat Menurunkan Berat Badan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!