Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan anak-anak yang terpapar asap rokok sangat rentan menderita penyakit pneumonia.
"Patut diingat, perokok pasif itu berisiko terkena penyakit yang sama dengan perokok aktif. Sangat disayangkan kalau bayi dan balita yang tidak berdosa sampai terkena pneumonia akibat perilaku keluarga yang tidak sadar merokok di dalam rumah," katanya.
Pneumonia yang merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru, ucap dia, di Indonesia dan termasuk di Bali masih menjadi penyebab kematian balita nomor dua tertinggi setelah diare. Sedangkan jumlah anak usia 0-4 tahun di Tanah Air yang terpapar asap rokok mencapai 11,4 juta jiwa.
Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap diterapkan prinsip 100 persen bebas asap rokok pada gedung-gedung dan area tertutup, dan khususnya lagi dalam rumah.
"Pemisahan antara ruang merokok dan tidak merokok pada beberapa gedung juga tidak efektif karena yang namanya asap rokok yang berbaur dengan udara pasti ada saja celah untuk masuk," jelasnya.
Suarjaya mengatakan di Bali memang sudah ada Perda Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Namun, di lapangan masih banyak yang melanggar ketentuan merokok pada berbagai fasilitas publik yang masuk dalam KTR.
"Kami sangat bergembira dengan peran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menggelar kegiatan seminar ini sebagai sebuah wadah untuk memberikan informasi dan penanganan terhadap penyakit pneumonia. Sekaligus menjadi momentum untuk mengevaluasi berbagai kegiatan yang sudah dilakukan para petugas kesehatan di berbagai jenjang dengan harapan nantinya dapat menekan serendah-rendahnya angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Wagub Rano Karno: Perda Kawasan Tanpa Rokok Bukan untuk Diskriminasi
-
Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Rokok 2026: Kebijakan Hati-Hati atau Keberpihakan ke Industri?
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern