Suara.com - Laki-laki yang pergi fitnes sering kali jadi bahan ejekan banyak orang. Tapi jangan heran, untuk soal membentuk badan dan perut jadi 'kotak-kotak', mereka lebih berhasil ketimbang laki-laki yang hanya melakukan latihan aerobik atau latihan fisik lain.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan latihan beban dianggap lebih efektif untuk menjaga perut tetap rata dan berbentuk. Daripada latihan aerobik seperti bersepeda dan jalan.
Setidaknya, laki-laki yang melakukan 20 menit latihan beban sehari, memiliki kemungkinan lebih kecil dalam peningkatan lemak di perut. Hal itu berbeda dengan lelaki yang melakukan aerobik dengan waktu yang sama.
Dr Rania Mekary dari Harvard School of Public Health mengatakan bahwa faktor umur sering dikaitkan dengan sarcopenia, yakni hilangnya massa otor rangka yang kemudian mengandalkan berat badan saja tidak cukup.
"Mengukur lingkar pinggang merupakan indikator yang baik dalam mengukur komposisi tubuh yang sehat antara orang dewasa yang lebih tua," katanya.
Idealnya, lanjut Rania, laki-laki menggabungkan latihan aerobik dengan angkat beban untuk membantu mengurangi lemak di perut dan menjaga massa otot.
Ini merupakan studi jangka panjang pertama yang melihat sampel laki-laki yang sehat dari indeks massa tubuh. Para peneliti mempelajari aktivitas fisik, lingkar pinggang dan berat badan dari 10.500 laki-laki Amerika yang berusia 40 tahun ke atas.
Mereka membandingkan perubahan tingkat aktivitas peserta selama 12 tahun. Hal itu dilakukan untuk melihat pengaruh kegiatan yang paling besar terhadap lingkar pinggang.
Hasilnya, mereka yang menghabiskan waktu untuk angkat beban selama 20 menit sehari memiliki pertumbuhan lingkar pinggang yang kecil, dibandingkan dengan yang melakukan aerobik atau lari.
Frank Hu, penulis senior studi tersebut yang juga dari Harvard School of Public HEalth mengatakan bahwa penelitian ini mengutamakan pentingnya latihan beban dalam mengurangi obesitas perut, terutama di kalangan orang tua.
"Untuk menjaga berat badan yang sehat dan perut, sangat penting menggabungkan latihan beban dan aerobik," katanya.
Latihan beban secara teratur dapat mengurangi kemungkinan terkena risiko diabetes hingga 34 persen. Selain itu, aerobik seperti jalan cepat atau berlari dapat memberikan manfaat yang besar pula untuk kesehatan tubuh. (Daily Mail)
Berita Terkait
-
Cara Mengecilkan Perut Buncit Dalam 1 Minggu, Fokus Olahraga dan Pola Makan
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental