Suara.com - Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki salah satu faktor psikososial yang positif akan mendapatkan jantung yang sehat hingga lanjut usia (lansia).
Yang termasuk dalam faktor psikososial positif di antaranya adalah tumbuh dalam keluarga yang menjalani kebiasaan sehat, aman secara finansial, dan berada di lingkungan emosional yang stabil.
Dalam sebuah penelitian di Finlandia, peserta yang memiliki psikososial positif saat muda mendapatkan nilai yang lebih baik saat uji tes indeks kesehatan jantung dibanding peserta yang memiliki psikososial yang negatif.
Untuk mengukur kesehatan jantung yang ideal, peneliti menggunakan kriteria"7 Hidup Sederhana" dari American Heart Association, yakni aktif, kolesterol aman, makan sehat, mengontrol tekanan darah, menurunkan berat badan, mengurangi gula darah dan berhenti merokok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan psikososial yang positif memiliki kesempatan 14 persen lebih besar untuk mendapat berat badan normal ketika dewasa, 12 persen menjadi non-perokok saat dewasa, dan 11 persen memiliki kemungkinan terhindar dari penyakit diabetes.
Laura Pulkki-Raback, Ph.D., peneliti senior di University of Helsinki, Finlandia, menegaskan bahwa pilihan orangtua memiliki efek jangka panjang pada kesehatan anak-anak di masa mendatang.
Peneliti mendapatkan temuan ini setelah menganalisis 3.577 anak-anak berusia 3-18 tahun. Mereka kemudian dianalisis melalui beberapa faktor, yakni status sosial ekonomi, kestabilan emosi, perilaku kesehatan orang tua, stres, perilaku dan penyesuaian sosial. Selang 27 tahun kemudian, peneliti meneliti kembali 1.089 peserta berusia 30-45 tahun untuk mengukur tingkat kesehatan jantung mereka. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis