Suara.com - Perkumpulan Pelaku Industri Farmasi Multinasional, International Pharmaceutical Manufactures Group (IPMG) mengharapkan sertifikasi halal tidak diberlakukan pada produk obat. Menurut IPMG, bahkan di negara Arab sekalipun sertifikasi halal tidak diberlakukan di dunia medis.
"Masalah halal, kita tidak akan habis-habis jika membicarakan hal ini pada obat. Di negara-negara Timur Tengah isu keagamaan tidak diberlakukan di bidang kedokteran," kata Parulian Simanjutak, Direktur Eksekutif IPMG pada acara temu media di Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Sementara itu, Ketua Komite Eksekutif IPMG, Luthfi Mardiansyah menyatakan proses sertifikasi yang memakan waktu lama, dikhawatirkan bisa mengganggu proses pelayanan kesehatan di masyarakat.
"Proses sertifikasi halal di Indonesia masih cukup lama dibandingkan negara lain. Hampir sepertiga kali lebih lama, sedangkan masyarakat tidak bisa menunggu hingga sertifikasi jelas karena kondisi kesehatan mereka yang bisa makin parah," ujar Luthfi.
Ia menambahkan, halal bukan hanya tidak mengandung babi, tetapi harus keseluruhannya halal, seperti pembuatan, distribusi, penyimpanan yang harus dipisahkan antara produk yang halal dan tidak halal.
"Akibatnya suplai obat bisa terhambat," imbuhnya.
Luthfi menilai perlu ada kebijakan yang jelas untuk menyikapi pelaksanaan UU Jaminan Produk Halal. Sebagai pelaku industri farmasi, IPMG mendesak koordinasi antar pemangku kepentingan terkait seperti BPOM, Industri Faramasi, akademisi dan tenaga medis untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan untuk pasien.
Berita Terkait
-
Investigasi IBP: Nampan Program MBG Mengandung Minyak Babi
-
Mendagri Imbau Pemerintah Daerah Dukung UMKM Urus Sertifikasi Halal
-
Didominasi Usaha Mikro, Penerbitan Sertifikat Halal Meroket di 2025 Berkat Program Gratis
-
Triliunan Rupiah Lari ke Luar Negeri, Tantowi Yahya Bongkar Borok Pelayanan Kesehatan di Indonesia
-
Perkuat Ekonomi Halal, Surveyor Indonesia Pastikan Produk Impor Sesuai Syariah
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah