Suara.com - Memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap 4 Februari, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) gratis untuk para pegawainya. IVA merupakan salah satu cara untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim.
Menurut salah satu pasien yang ditemui suara.com, Ambarwati, tes IVA ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak menimbulkan rasa sakit seperti yang dibayangkan banyak orang.
“Tidak sakit dan cuma sebentar. Saya baru pertama kali tes ini setelah menikah 10 tahun lalu,” katanya usai menjalani tes IVA di Poliklinik Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Ambar mengaku selama 10 tahun pernikahannya, ia tak pernah mengeluhkan sakit seperti gejala kanker serviks yang kini banyak disebarluaskan. Namun, setelah menjalani tes IVA, dokter mengatakan kepadanya bahwa terdapat bulatan kecil seperti jerawat di area genitalnya. Untuk menghilangkannya, ia diberi obat oral yang diresepkan kepadanya.
“Baru sekali tes IVA, tapi sekali periksa ternyata ada jerawat seperti benjolan kecil yang harus segera dibersihkan. Kalau tidak dibersihkan khawatir akan berkembang menjadi kanker,” lanjutnya.
Tes IVA hanya membutuhkan waktu sekitar tiga sampai delapan menit. Dokter akan meneteskan asam astetat ke leher rahim dengan tujuan mengetes adakah perubahan warna yang menunjukkan ada tidaknya masalah pada leher rahim.
“Kalau tidak ada perubahan warna berarti normal, leher rahimnya terbebas dari gejala kanker serviks. Tapi kalau berubah menjadi warna putih, berarti ada kelainan," terang dr. Wini Hanafi yang berpraktik di RSCM ini.
Pada pemeriksaan gratis Tes IVA ini, ada sekitar 400 pegawai Kemenkes yang tergerak untuk memeriksakan kesehatan leher rahimnya. Hingga pukul 1 siang tadi, terlihat antrean pegawai Kemenkes yang menjalani tes IVA. Menurut salah satu staf RSCM, Ericko Ekaputra, dokter yang melayani pemeriksaan IVA gratis ini berjumlah delapan orang.
Menurut Prof. DR. dr. Andrijono, SpOG (K) Onk, sebaiknya tes IVA rutin dilakukan minimal sekali dalam setahun bagi wanita yang sudah menikah sebagai deteksi dini untuk kasus kanker serviks. Sedangkan untuk usia 9-13 tahun, tindakan pencegahan bisa melalui vaksinasi.
"Jika pada anak-anak di bawah usia 9-13 tahun sebaiknya diberi vaksinasi karena imun sistem di usia tersebut paling bagus sehingga bisa melindungi diri dari risiko kanker hingga 10 tahun mendatang.
Tes IVA cukup murah jika dibanding sejumlah tes lain untuk deteksi kanker yakni hanya Rp25.000 dan tata laksananya bisa dilakukan di puskesmas. Bagi pemegang kartu asuransi BPJS Kesehatan, pelayanan yang tergolong tindakan pencegahan ini juga ditanggung sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya lagi.
Berita Terkait
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
7 Tanda Awal Kanker Kulit yang Sering Diabaikan, Wajib Kamu Waspadai!
-
Deteksi Dini Kanker Serviks Sekarang, Peluang Sembuh Lebih Besar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif