Suara.com - Meski selalu dilakukan berbagai upaya pengendalian kasus kanker setiap tahunnya, jumlah penderita kanker terus meningkat, termasuk kasus kanker pada anak. Bahkan menurut data Globocan 2012, pada 2030 jumlah kasus kanker di beberapa negara berkembang diperkirakan meningkat hingga 200-300 persen.
Sayangnya, peningkatan kasus ini tidak diikuti dengan ketersediaan dokter spesialis kanker di Indonesia. Menurut dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Endang Windiastuti, jumlah dokter spesialis kanker anak di Indonesia kurang dari 50 orang. Padahal setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar 41.000 kasus baru terkait kanker anak.
"Jumlah dokter spesialis kanker anak di Indonesia kurang dari 50 orang. Bahkan di beberapa provinsi ada yang tidak memiliki dokter spesialis kanker anak, seperti di Lampung, Maluku, dan Papua," imbuhnya usai diskusi media Peringatan Hari Kanker Sedunia di gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu (4/2/20145).
Endang menambahkan, idealnya, setiap provinsi memiliki sedikitnya tiga dokter spesialis anak. Sehingga pasien tidak perlu jauh-jauh ke provinsi lain untuk mendapatkan penanganan atas masalah kanker yang dideritanya.
"Jumlah dokter spesialis kanker anak ini tidak sebanding dengan jumlah pasien yang membutuhkan pengobatan. Coba bayangin anak-anak di Papua sampai harus ke Makasar untuk berobat. Ini bisa memperburuk daya tahan tubuhnya," ujarnya.
Endang mencontohkan, Jakarta sebagai ibu kota negara hingga kini baru ada lima rumah sakit yang bisa menangani pasien kanker, yakni RS Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati, RS Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, dan RS Gatot Subroto. Keterbatasan dokter spesialis kanker anak ini memicu lonjakan jumlah pasien di rumah sakit rujukan kanker nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?