Suara.com - Gangguan akibat kekurangan iodium di Indonesia masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Kurangnya asupan iodium bisa berdampak luas dan menghambat pertumbuhan fisik dan mental seseorang.
Efek dari kekurangan iodium ini bisa menimpa berbagai fase kehidupan mulai dari janin, anak-anak hingga dewasa.
Program penanggulangan kekurangan iodium di Indonesia sendiri telah diupayakan dengan pemberian iodium dosis tinggi (200mg) dalam bentuk kapsul kepada ibu nifas, ibu hamil dan perempuan usia subur.
Pemberian kapsul iodium ini juga ternyata memunculkan masalah baru, yakni hipertiroid atau kelebihan iodium. Oleh karena itu pemberian kapsul iodium dihentikan dan diganti dengan pemberian garam beriodium.
Selain garam, ternyata ada sumber panganan lain yang bisa menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan iodium yakni dengan mengonsumsi abon ikan tuna.
Hal ini terungkap melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh dr Suryati Kumorowulan Mbiotech selaku peneliti dari Balitbangkes Kemenkes yang berhasil mendapatkan gelar doktor dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Menurut Suryati, efek pemberian abon ikan tuna kepada partisipan setara dengan kapsul iodium 200 dan 400 mg.
Dia melibatkan 105 partisipan yang terdiri dari perempuan usia subur dan kemudian dikelompokkan ke dalam tiga grup.
"Berdasarkan temuan, terjadi perubahan fungsi tiroid dan status iodium setelah pemberian intervensi iodium berupa abon ikan tuna," kata Suryati di Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Namun Suryati mengingatkan agar seseorang tidak berlebihan dalam mengonsumsi abon ikan tuna karena dikhawatirkan dapat memicu hipertiroid.
"Abon ikan tuna yang diteliti bisa menjadi sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan iodium. Diversifikasi pangan penting dilakukan agar masyarakat tidak bosan mengonsumsi makanan. Ikan tuna juga bisa diolah menjadi bentuk pangan lainnya seperti bakso, nuget atau bahkan kerupuk," tambahnya.
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter