Suara.com - Kerajinan abon ikan di Kabupaten Lebak, Banten, selama ini tumbuh pesat sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pesisir.
"Kami terus berupaya agar para perajin abon itu bisa menjadikan andalan ekonomi warga pesisir," kata Kepala Bidang Usaha Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lebak, Hasan Lubis di Rangkasbitung, Sabtu (16/5/2015).
Ia mengatakan, pemerintah daerah (pemda) mengoptimalkan pembinaan usaha hasil tangkapan nelayan ini untuk mendongkrak pendapatan masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak.
Selama ini, masyarakat pesisir selatan berprofesi sebagai nelayan yang mengandalkan tangkapan ikan. Mereka setiap hari melaut jika cuaca kondisi membaik, dan tidak jika gelombang tinggi.
Pembinaan kerajinan abon ikan ini diharapkan dapat menjadikan nelayan maupun rumah tangga nelayan menggeluti usaha hasil tangkapan itu.
Sebab tangkapan nelayan bisa dijadikan bahan abon, di antaranya ikan tuna, marlin dan tongkol. "Saat ini kerajinan abon ikan tumbuh pesat hingga menjadi tiga kelompok dari sebelumnya satu kelompok," kata Hasan.
Ia juga mengatakan pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada perajin usaha abon ikan di pesisir selatan Kabupaten Lebak. Mereka mendapat bantuan melalui program pengembangan usaha mina perdesaan (PUMP) pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Bantuan usaha ini, tambah Hasan, untuk meningkatkan produksi abon ikan dengan kualitas bagus sehingga diharapkan dilirik oleh pengusaha dari Jakarta.
Bahkan, kelompok usaha abon ikan Jubaedah menembus pasar abon ikan di pasar swalayan di Jakarta dan Bekasi. "Kami terus meningkatkan kualitas abon ikan agar mampu menembus pasar ekspor," katanya.
Hasan menyebutkan, saat ini kerajinan abon ikan berkembang di pesisir selatan Kabupaten Lebak, di antaranya di Kecamatan Wanasalam, Cihara, Panggarangan, Malingping dan Bayah.
Sebab di daerah itu memiliki potensi tangkapan ikan laut, sehingga dapat dijadikan usaha ekonomi produktif masyarakat. "Kami mendorong pelaku usaha hasil tangkapan perikanan bisa bertahan dan berkembang untuk mengelola abon ikan," katanya.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (Kube) Karya Mandiri Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Jubedah mengatakan, pihaknya setiap dua pekan sekali memasok abon ke pasar Jepang karena permintaan konsumen di sana relatif tinggi.
Kelebihan abon ikan hasil produksi masyarakat pesisir selatan Lebak tanpa menggunakan bahan pengawet serta tahan lama hingga delapan bulan.
"Kami memasok ke sejumlah pasar di Jepang melalui pengekspor di Jakarta," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Dirut PT BRN Jadi Tersangka Ilegal Logging di Sumbar, Kerugian Rp447 Miliar
-
Harga Bitcoin Desember 2025: Tertekan Aksi Jual, Bertahan di US$ 80.000?
-
Waspada! Penipuan Promo Tiket Murah Seliweran di Libur Akhir Tahun, Begini Modusnya
-
Akademisi Nilai Aturan Asosiasi Bukan Dasar Kartel Bunga Pindar
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Langsung Melesat 1 Persen
-
Tanggap Darurat, PNM Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumatra
-
3 Bandara Dicabut Status Internasional, Bandara IMIP Jadi Salah Satunya
-
Harga BBM Pertamina hingga Shell 1 Desember 2025
-
Formasi Petugas Kesehatan Haji (PKH) 2026 via daftarin.kemkes.go.id
-
Rencana Dana Pensiunan untuk Atlit dan Pelatih, OJK: Itu Sangat Mungkin