Suara.com - Bintang (10) merengek pada ibunya. Ia meminta agar segera disunat mengingat teman-teman di sekolahnya banyak yang telah melakukannya. Mendengar permintaan anaknya itu, sang ibu, Yuliana, segera mencari klinik sunat yang bisa melakukan tindakan sunat pada anaknya yang bertubuh gempal.
Anak lelakinya yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 4 ini memiliki bobot sebesar 58 kilogram. Benar saja, beberapa dokter di rumah sakit yang didatanginya di kota Depok menyarankan agar jagoannya itu menjalani diet agar mudah dilakukan tindakan sunat atau mendapati terapi hormon.
Ya, apa yang dialami Bintang ternyata banyak juga dialami anak-anak bertubuh gemuk. Mereka kerap kesulitan menjalani sunat karena bobot tubuhnya yang melebihi indeks massa tubuh ideal.
Menurut pendiri Rumah Sunatan, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, penis anak bertubuh gemuk biasanya tertimbun lapisan lemak di bawah perut, akibatnya dokter kesulitan saat menyunatnya.
"Karena batang penisnya tenggelam oleh lemak maka dokter akan sulit menentukan seberapa banyak kulit kulup yang akan dipotong. Jika yang dibuang terlalu banyak nanti penisnya akan terlihat pendek saat ereksi. Tapi kalau terlalu sedikit justru akan terlihat menutup kembali atau tidak seperti disunat," ujarnya pada temu media di Bekasi, Selasa (1/12/2015).
Jika kepala penis tertutup kembali maka anak harus melakukan sunat ulang beberapa tahun kemudian. Hal ini tentu akan menimbulkan trauma pada anak, karena harus menjalani sunat untuk kedua kalinya.
"Kalau anaknya rewel, sunat bisa membuat dia trauma. Karena merasa sakit. Bayangkan ketika harus melakukan sunat kedua atau ketiga kalinya. Anak akan trauma," imbuhnya.
Selain itu, kesulitan saat membius juga menjadi salah satu kendala saat menyunat anak bertubuh gempal. Pasalnya, kata Mahdian, anak berbadan gemuk memiliki sel saraf di bagian dalam dan tersembunyi sehingga sulit kebal terhadap zat bius. Akibatnya anak harus menjalani bius total agar obat bius mencapai sarafnya.
"Kalau bius total kan biaya mahal juga. Belum lagi risikonya yang cukup besar. Jadi secara teknis, lemak menyulitkan tindakan sunat," terangnya.
Oleh karena itu, Mahdian menyarankan agar orangtua mengontrol asupan sang anak agar terhindar dari obesitas. Kegemukan tak hanya memicu berbagai penyakit, tetapi juga menyulitkan anak saat sunat.
"Anak yang gemuk juga disarankan untuk sering menarik kulup penis agar tidak terjadi perlengketan pada kepala penisnya sehingga bersih dari kotoran sisa buang air kecil yang mengendap di dalam," tutupnya.
Berita Terkait
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?