Suara.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim mencatat sebanyak 35 persen penderita kusta berada di daerah itu, sehingga provinsi ini memiliki pasien kusta dengan jumlah relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
"Pada tahun 2014, jumlah penderita kusta yang tercatat di Jawa Timur sebanyak 4.157. Semua kabupaten/kota ditemukan pasien kusta, namun yang terbanyak ada di 13 kabupaten kota dengan prevalensi tinggi lebih dari 1 per 10.000 penduduk," kata Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (21/2/2016).
Ia mengatakan, penyakit kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang saraf tepi, sehingga dapat menyebabkan kecacatan dan kerusakan jaringan.
"Kondisi kecacatan ini menyebabkan pasien kusta terhambat secara sosial dan ekonomi, dan hal tersebut dikarenakan masih ada stigma dan diskriminasi pada penderita kusta atau orang yang pernah mengalami kusta," kata Harsono.
Menurut dia, Jatim berupaya mencapai kondisi eliminasi dan diharapkan kondisi tersebut dapat tercapai pada 2017, dimana angka prevalensi kusta di Jatim sudah kurang dari 1 penderita per 10.000 penduduk. Pada 2014 prevalensi kusta di Jatim mencapai angka 1,08 per 10.000 penduduk.
"Penurunan angka prevalensi kusta dari tahun ke tahun merupakan hasil upaya keras dari berbagai pihak baik di sektor kesehatn maupun di luar sektor kesehatan. Selain itu peran serta masyarakat, termasuk Orang Yang pernah Mengalami Kusta (OYPMK) juga menjadi kunci keberhasilan untu menuju eliminasi kusta," jelas Harsono.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya memiliki strategi untuk menuju kondisi eliminasi kusta pada 2017 dengan beberapa langkah, yaitu penguatan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dan peningkatan kapasitas petugas layanan kesehatan.
Selain itu, tambah Harsono, mengintensifikasi penemuan dini penderita kusta, menghilangkan stigma dan diskriminasi, penguatan jejaring layanan dan kegiatan inovasi.
Dinkes Jatim juga mengintensifkan penemuan dini terutama di daerah dengan angka prevalensi tinggi melalui kegiatan Rapid Village Survey (RVS), pemeriksaan kontak, pemeriksaan anak sekolah, pelibatan kader Aisyiyah dan Fatayat, deteksi dini oleh tenaga perawat di ponkesdes dan kegiatan lain yang meningkatan penemuan dini pasien kusta.
"Jatim memiliki dua rumah sakit kusta, yaitu di RS Kusta Kediri dan RS Kusta Sumber Glagah Mojokerto. Dua rumah sakit ini merupakan ujung tombak pada kegiatan penguatan jejearing layanan," tuturnya.
Selain dua rumah sakit kusta tersebut, rumah sakit umum daerah juga terlibat dalam jejaring layanan khususnya untuk pasien dengan komplikasi yang memerlukan perawatan intensif, dengan kegiatan inovasi yang merupakan kegiatan khusus untuk akselrasi pencapaian target eliminasi.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru