Suara.com - Di penghujung Januari lalu, tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) berhasil memisahkan bayi kembar siam dempet panggul (conjoined twin ischiopagustetrapus), bernama Dwi Mustika Wardani dan Tri Tiara Wardani.
Proses operasi kakak beradik berusia 8 bulan ini berlangsung selama 16 jam dengan empat tahap operasi. Setelah satu setengah bulan menjalani proses pemulihan, kedua bayi putri pasangan Yana (32) dan Purwanah (29) asal Kuningan, Jawa Barat, hari ini telah diperbolehkan pulang karena kondisi fisik yang sudah stabil.
Menurut Dokter Spesialis Anak RSCM, Aryono Hendarto SpA(K), bayi Dwi dan Tri sudah dapat buang air kecil dan buang air besar lewat kedua lubang pembuangan yang dibuat di dinding perut.
Hal ini dilakukan karena kedua bayi perempuan tersebut lahir dengan kondisi usus besar dan kandung kemih yang menyatu, sehingga tidak memiliki lubang pembuangan yakni anus dan organ reproduksi vagina.
"Kami tidak hanya memikirkan bagaimana bisa memisahkan kedua bayi yang menyatu di bagian panggul dan perut tetapi juga mengembalikan fungsi reproduksi dan pembuangan yang berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya," ujar dr Aryono pada temu media di RSCM, Selasa (15/3/2016).
Ia menambahkan, meski kedua bayi kembar siam ini berhasil dipisahkan, tim dokter yang terlibat akan melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembangnya.
"Setelah tim dokter lainnya berhasil melakukan pemisahan, maka PR saya selanjutnya adalah memberikan rehabilitasi medis terutama untuk memperbaiki fungsi kedua kaki bayi yang akan dievaluasi secara berkala. Hal ini dilakukan agar kedua bayi bisa merangkak, berdiri, hingga berjalan seperti anak normal lainnya," sambung dokter Luh K. Wahyuni Sp.KFR (K) dari Departemen Rehabilitasi Medik.
Untuk memisahkan kedua bayi kembar siam ini, RSCM melibatkan dokter dari berbagai bidang keilmuan seperti dokter anak, dokter bedah anak, urologi, ortopedi dan bedah plastik. Selain itu juga didukung oleh para ahli dari departemen radiologi, gizi, patologi klinik, dan rehabiltasi medik.
Berita Terkait
-
Apa Itu Parenting VOC? Ramai Dikaitkan dengan Soimah, Ternyata Punya Dampak Negatif
-
Anak Asyik Duduk Manis Saat Ibunya Nyapu Kelas, Netizen Heran: Ini Mendidik Raja?
-
Makna Co-Parenting di Balik Kabar Perceraian Acha Septriasa, Apa Artinya?
-
Cerai dari Vicky Kharisma, Acha Septriasa Ungkap Nikmatnya Hidup Mandiri
-
7 Tips Sukses Co-Parenting Setelah Bercerai, Dilakukan Acha Septriasa dan Vicky Kharisma
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!