Suara.com -
Perbedaan anatomi, kekhawatiran yang berlebihan atas kebersihan, kondisi sosial, kepatuhan ketat dengan nasihat medis yang buruk, dan kecenderungan predisposisi untuk "nutrisi sehat", menyebabkan perempuan lebih cenderung mengalami sembelit dari laki-laki.
Yah, tidak hanya sembelit. Perempuan juga lebih sering terkena gangguan kolorektal dan kanker, terkait dengan sembelit.
Ada beberapa alasan di balik anomali ini, hanya beberapa di antaranya yang terkait dengan gender setelah ditinjau oleh dr Deffy Leksani Anggar Sari, Konsultan Meet Doctor:
1. Perempuan lebih rentan stres daripada lelaki
Tekanan tanggung jawab keluarga, hormonal, dan tekanan sosial membuat perempuan lebih berisiko stres. Dan, perlu Anda ketahui bahwa stres mental berkontribusi menyebabkan sembelit.
2. Khawatir masalah kebersihan toilet
Kekhawatiran terhadap masalah kebersihan toilet umum atau ketidaknyamanan menggunakan kamar mandi di luar rumah. Faktor ini sering mengakibatkan penundaan BAB yang disengaja dan akhirnya menyebabkan sembelit.
3. Mengejan saat persalinan
Mengejan saat proses melahirkan normal dapat menyebabkan pembesaran wasir internal. Pada gilirannya, wasir yang membesar menyebabkan rasa sakit saat BAB, dan akhirnya membuat BAB tidak tuntas.
4. Ketegangan sebabkan sembelit
Secara alami, perempuan terampil menggunakan otot-otot perut dan panggul untuk melahirkan bayi. Sayangnya, bahkan ketegangan skala moderat sekalipun bisa berkontribusi menyebabkan sembelit kronis.
Kesimpulannya, secara umum, perempuan lebih terpengaruh oleh gangguan kolorektal dibandingkan laki-laki, karena dampak kehamilan dan persalinan pervaginam pada organ kolorektal.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?