Suara.com - Memandikan bayi baru lahir merupakan prosedur umum yang ada di rumah sakit. Namun kini ada banyak alasan yang cukup signifikan untuk menunda mandi pada bayi baru lahir.
Hal ini dikarenakan lapisan putih pada kulit bayi yang baru lahir yang disebut vernix. Seperti dikutip dari everythingbirthblog.com, vernix adalah zat putih yang menutupi kulit janin, dan bermanfaat melindungi janin saat masih berada dalam rahim.
Vernix bertindak sebagai antioksidan, pembersih kulit, pelembab, pengatur suhu, dan kealamian. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menunda mandi untuk bayi baru lahir, memiliki manfaat yang luar biasa.
1. Pertahanan Pertama bagi Bayi Baru Lahir
Vernix merupakan efektor bawaan yang bekerja secara sinergis, untuk memberikan pertahanan pertama bagi bayi terhadap infeksi. Selain itu, vernix juga mempromosikan interaksi antara imunitas bawaan dan adaptif pada bayi baru lahir.
2. Vernix caseosa sebagai sistem pertahanan multi komponen
"Aktivitas antimikroba dari protein atau ekstrak peptide terhadap vernix B. Megaterium, E-coli, GBS, dan C. albilans.”
3. Sebagai pembersih kulit
Dari analisis gambar menunjukkan kalau aplikasi eksogen, vernix memiliki kemampuan pembersihan yang lebih unggul, dibandingkan pembersih kulit standar.
4. Barier pembentukan dan penyembuhan luka
Disebutkan bahwa vernix dapat menjaga keseimbangan air yang terdapat didalam kulit bayi baru lahir. Sehingga membantu mempertahankan suhu kulit, untuk pembentukan kulit yang optimal.
Hal ini menunjukkan bahwa vernix caseosa juga memiliki efek memperbaiki kulit yang rusak. Misalnya saja bekas luka, atau kulit kering.
5. Vernix caseosa berdampak sebagai penetrasi enzim chymotryptic
Berperan dalam menghalangi pengembangan epidermal.
6. Memperlambat termogulasi dan inisiasi menyusui
“Mandi tidak hanya membuat bayi mengalami hipotermia, tetapi juga menghilangkan bakteri dari ibu dan vernix caseosa, inhibitor yang kuat dari Esteria coli.”
Bayi yang baru lahir umumnya memang akan dimandikan di rumah sakit, karena merupakan rumah dari mikroorganisme yang paling kuat terhadap resistensi obat.
Namun yang perlu diketahui adalah memandikan bayi baru lahir sama halnya telah mencuci lapisan pelindung alami kulit bayi. Padahal pelindung ini kaya akan flora alami, emolien, protein, dan antimikroba. Tetapi jika memandikannya, maka akan membiarkan kulit bayi menjadi terbuka dan bisa terkena mikroorganisme dari rumah sakit.
Pasalnya, kulit bayi diperbolehkan mengering, namun perlu dibiarkan lembab. Sebab hal ini sangat penting bagi pengaturan suhunya. Dan biasanya untuk mengimbangi hal demikian, bayi dikenakan topi.
Jika beberapa alasan medis tidak cukup untuk menunda memandikan bayi yang baru pertama kali lahir. Ada satu artikel yang diterbitkan di Lancet menunjukkan bahwa memandikan bayi di awal, dapat mengganggu proses ikatan atau bonding. Dan menyebabkan kegagalan yang signifikan dalam keberhasilan menyusui.
Padahal ketika bayi ditempatkan pada tubuh ibu selama beberapa menit. Biasanya mereka akan langsung merangkak untuk menggapai payudara.
Kemudian diikuti gerakan refleks menyusu. Pada beberapa bayi yang ikut dalam kelompok bonding telah menunjukkan teknik menyusui yang benar. Dari pada bayi pada kelompok yang terpisah dari ibu mereka.
Ada sebanyak 24 dari 38 grup yang memiliki kontak langsung. Dibandingkan dengan kelompok pemisahan, yang hanya 7 dari 34 grup.
Oleh karena itulah sangat penting, untuk menunda memandikan bayi yang baru saja lahir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?