Suara.com - Kanker masih menjadi salah satu penyebab utama kematian terkait penyakit kronis di dunia. Kanker termasuk penyakit tidak menular tapi mempunyai dampak luas terhadap penderita maupun orang-orang di sekitarnya. Beban yang dirasakan penderita kanker tak hanya soal penyakit, tapi juga beban ekonomi dan sosial.
Dan, dari sekian banyak kanker yang ada, kanker pankreas merupakan jenis kanker yang paling sulit disembuhkan.
"Kanker pankreas adalah “rajanya kanker” karena sangat sulit disembuhkan," ujar Chief President FUDA Cancer Hospital Prof. Xu Kecheng pada peluncuran buku 'Catatan Hati Pejuang Kanker' di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (4/9/2016).
Kanker hati menempati urutan selanjutnya sebagai kanker yang sulit diterapi. Xu yang merupakan survivor penderita kanker hati menuturkan, rata-rata harapan hidup pasien kanker hati paling lama lima tahun.
Dari pengalamannya, Xu yang kini mengepalai rumah sakit kanker menyebut sulit untuk membuat tubuh pasien kanker benar-benar bebas dari sel kanker. Untuk itu, menurutnya, harus banyak dilakukan penelitian bagaimana pasien kanker dapat terus bertahan hidup.
“Mengharapkan sel-sel kanker hilang dengan memberantas total dari tubuh sepenuhnya, adalah sesuatu yang tidak mungkin. Saat tubuh terkena kanker, maka yang terjadi adalah perang antara tubuh dengan sel-sel kanker dan tidak mungkin akan habis sampai tidak tersisa," jelasnya.
Prof Xu menjelaskan, sel-sel kanker bukanlah benda asing, tetapi sel-sel tubuh yang tumbuh secara tidak normal dan berubah menjadi jahat. Oleh karena itu menjalani terapi operasi saja, kemudian mengharapkan bebas dari kanker adalah pemikiran yang salah. Pasien harus diajarkan menerima dan berdamai dengan kanker yang menggerogoti tubuhnya.
"Syaratnya, harus memperbesar dan memperkuat pasukan sel-sel imun tubuh untuk melawan sel-sel kanker yang jahat," imbuhnya.
Terapi dengan mengandalkan sistem imun tubuh dikenal dengan imunoterapi. Ia pun menyampaikan lima syarat agar kondisi imun tubuh tetap tinggi.
"Pertama, selalu gembira dan hindari stress. Kedua, menjaga pola makan sehat. Ketiga usahakan melakuan olahraga ringan secara rutin, keempat tetap bekerja dan kelima tetap melakukan imunoterapi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Acil Bimbo Tutup Usia 82 Tahun, Indonesia Kehilangan Maestro Musik Religi
-
7 Tanda Awal Kanker Kulit yang Sering Diabaikan, Wajib Kamu Waspadai!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas