Suara.com - Ketika orang tua bertengkar di depan buah hati mereka, ini seakan membuat hati anak-anak yang masih lembut dan polos menjadi terluka. Sebagai orang dewasa, kita memang tak bisa merasakan apa yang mereka rasakan.
Tapi, bisa dibayangkan bagaimana rasanya, orang tua yang selama ini mereka jadikan sebagai contoh dan sosok yang sempurna, saling berteriak atau menghujat satu sama lain.
Anak-anak tak perlu tahu seberapa serius masalah yang Anda alami, alasan apa yang ada dibalik Anda dan pasangan bertengkar. Saat argumen tengah memanas dan kekerasan terjadi, ini akan membekas pada anak dan meninggalkan trauma jangka panjang bagi mereka.
Pertengkaran orangtua yang sering dilakukan di depan anak, bisa begitu mempengaruhi kehidupan mereka. Ini dikarenakan, perilaku orang tua lah yang membentuk kepribadian anak secara signifikan.
Jika Anda berdebat dan bertengkar dengan pasangan, pahami bahwa ini bisa merusak psikologi anak-anak. Berikut adalah alasan mengapa setiap orang tua dilarang bertengkar di depan anak.
1. Membuat anak menjadi individu yang cemas
Jika pertengkaran terus-menerus terjadi di depannya, secara tidak disadari Anda tengah mempersiapkan mereka untuk tumbuh sebagai individu yang cemas. Mereka akan mulai merasa bahwa rumah mereka bukanlah merupakan tempat yang aman lagi. Hal ini dapat membuat mereka menjadi tidak stabil ketika mereka terus tumbuh dan pada gilirannya akan mempengaruhi generasi yang sama dalam keluarga Anda.
2. Tidak akan belajar bernegosiasi saat berada di dalam hubungan
Jika seorang anak melihat orang tuanya bertengkar, ia tidak akan pernah belajar bernegosiasi dalam hubungannya sendiri saat ia sudah dewasa. Di matanya, berkelahi dan bertengkar menjadi hal yang benar untuk dilakukan, padahal sebenarnya tidak. Akibatnya, anak Anda akan menjadi seorang individu yang tidak lengkap saat mereka tumbuh dan tidak merasa bahagia dalam suatu hubungan. Jadi sebenarnya, Andalah yang membentuk dan merusak kehidupannya di masa yang akan datang.
3. Tidak tumbuh dengan normal
Anak tidak akan pernah tumbuh menjadi anak-anak yang normal, jika masa kecilnya terganggu oleh lingkungan rumah yang tidak stabil. Jika Anda berteriak, itu akan membuat dia merasa takut, menangis, memohon agar Anda dan pasangan berdamai, dan akhirnya mereka akan menghadapi trauma yang tak terlupakan. Anda mungkin harus membawa mereka konseling agar kembali ke kehidupan normal.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Foto Biarawati dan Ustadz Ini Jadi Bahasan 'Hangat' di Sosmed
Lima Cara Sembuhkan Ruam dan Area Hitam di Paha
Mendadak, Ayah Mirna Minta Maaf ke Pengacara Jessica
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban