Suara.com - Alergi sebenarnya merupakan gangguan yang bisa diatasi secara dini, yaitu dengan Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan. Sayangnya, masyarakat belum paham betul mengenai penanganan alergi dan dampak jangka panjangnya.
Terdorong oleh keprihatinan tersebut, Sarihusada bekerja sama dengan Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKK FK UI) menggalakkan program 3K. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat seputar alergi, sehingga gangguan ini bisa diatasi sesegera mungkin, jika terjadi di dalam lingkungan keluarga.
Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan.
Ketiga hal ini, atau yang seringkali disebut 3K merupakan tindakan dasar penanganan alergi secara dini.
“Kenali” adalah mengenal alergi dengan benar, yang terkait faktor risiko, penyebab, dan gejala yang bakal ditimbulkannya. “Konsultasikan” merupakan langkah selanjutnya, yaitu konsultasi ke dokter begitu ada kejadian yang menyerupai gejala alergi.
Langkah terakhir, “Kendalikan”. Segeralah untuk mengambil tindakan pencegahan maupun pengobatan sesuai dengan saran dokter.
Angka Penyebaran Alergi sangat Tinggi
Tahukah Anda, bahwa pola hidup yang salah dan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai alergi bisa menyebabkan penyebarannya? Berdasarkan World Allergy Organization (WAO) 2011, angka penyebaran alergi mencapai 30-40 persen populasi dunia.
Angka ini tergolong tinggi, sebab akan memberi dampak serius pada kesehatan masyarakat secara global di masa depan.
Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKK FK UI), Dr. Herqutanto, mengatakan, pengamatan terhadap alergi harus dilakukan sedini mungkin, karena bisa berdampak besar dan berkelanjutan.
“Alergi memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan di kemudian hari, seperti timbulnya asma dan rhinitis, serta meningkatnya risiko penyakit degeneratif,” katanya.
Tak hanya berupa penyakit, alergi juga bisa menimbulkan dampak sosial, yaitu harus sering ke dokter. Akibat seringnya kunjungan medis, maka pengeluaran untuk kesehatan akan meningkat, produktivitas orangtua berkurang, dan prestasi belajar anak menurun karena sering sakit.
Untuk mengetahui berbagai informasi lebih lanjut tentang alergi anak dan penanganannya, silakan klik www.alergianak.com.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!