Suara.com - Banyak kaum urban malas memeriksakan kondisi kesehatan giginya karena biaya perawatan gigi di daerah perkotaan cukup mahal. Berbeda halnya jika Anda berkunjung ke Puskesmas Silawan di Kabupaten Belu, di wilayah perbatasan Timor Leste, Anda cukup merogoh Rp10 ribu untuk biaya perawatan gigi di sana.
Untuk perawatan tambal gigi misalnya, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp10-Rp15 ribu tergantung bahan tambalan yang dipakai. Sedangkan biaya pencabutan gigi mulai dari Rp10 ribu. Bagi Anda yang ingin membersihkan karang gigi atau scalling, hanya perlu merogoh Rp15 ribu untuk satu rahang.
Dokter gigi Dewi Natalia Mantau, satu-satunya yang bertugas di Puskesmas Silawan, mengungkapkan, perawatan gigi yang paling banyak diminati adalah scalling atau pembersihan karang gigi.
"Biasanya sih yang paling banyak datang tentara atau pegawai di sini untuk cek sekalian membersihkan karang gigi," ujar drg Dewi di sela-sela kunjungan ke Puskesmas Silawan, NTT, Kamis (4/5/2017).
Meski berada di wilayah perbatasan, drg Dewi memastikan, Puskesmas Silawan dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Untuk alat pembersihan karang gigi, menggunakan ultrasonic scaler seperti yang digunakan fasilitas pelayanan kesehatan di kota-kota besar.
"Tapi memang kalau untuk obat-obatan belum terlalu diperhatikan. Perawatan lanjutan seperti perawatan saluran akar masih belum bisa dilakukan sehingga akan dirujuk ke RSUD di Atambua," jelasnya.
Drg Dewi merupakan dokter berstatus pegawai tidak tetap (PTT) daerah, asal Ambarawa, Jawa Tengah. Dia ditempatkan di Puskesmas Silawan sejak November 2016 lalu. Dalam sehari, drg Dewi biasanya menangani satu hingga dua pasien.
Untuk sampai ke tempat kerjanya ini, drg Dewi biasanya mendapatkan fasilitas motor dinas. Dia harus menempuh jarak 20 kilometer dari tempat tinggalnya atau sekitar 30 menit. Dia pun menceritakan suka duka sebagai dokter di daerah perbatasan.
"Ya, suka duka pasti ada. Sukanya masyarakat di sini ramah, teman-teman ramah. Suami juga ditugaskan di Atambua, jadi enggak pisah dengan keluarga. Kalau duka, paling ya menyesuaikan dengan makanannya lumayan bikin sedih," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia