Suara.com - Apakah Anda termasuk orang yang sering minum dari kaleng, dan botol plastik? Jika ya, sebuah studi baru menunjukkan, bahan kimia yang umum dalam wadah minuman kaleng dan botol plastik dapat meresap ke dalam minuman, dan meningkatkan tekanan darah dalam beberapa jam.
Hasil penelitian ini mengingatkan tentang kimia bisphenol A atau BPA yang banyak ditemukan dalam botol plastik, kemasan plastik, dan lapisan kaleng makanan dan minuman.
Pasalnya, terpapar BPA telah dikaitkan dengan penyakit jantung, kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Namun, studi terbaru ini menunjukkan, bahan kimia memiliki dampak langsung dan cepat pada kesehatan jantung.
Hasil studi tersebut menunjukkan, ketika orang minum susu kedelai dari kaleng, kadar BPA dalam urine mereka meningkat secara drastis dalam waktu dua jam. Pun begitu dengan tekanan darah mereka.
Berbeda halnya ketika mereka minum minuman yang sama dari botol kaca yang tidak mengandung BPA, tidak ada perubahan signifikan pada tingkat BPA atau tekanan darah.
Jika hanya sesekali, mungkin tidak terlalu berbahaya. Berdasarkan temuan ini, orang-orang yang minum dari beberapa kaleng atau botol plastik setiap hari, dalam jangka waktu panjang dapat terjangkit hipertensi. Hasil studi ini juga mengungkapkan, sekitar 30 persen orang dewasa menderita hipertensi, dan memiliki paparan BPA di mana-mana.
Sekadar diketahui, BPA telah digunakan sejak tahun 1960-an untuk membuat produk sehari-hari yang tak terhitung jumlahnya seperti botol plastik, wadah makanan, lensa kontak, cangkir, bahkan botol bayi. Bahan kimianya dapat larut ke dalam makanan, dan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang Amerika yang telah diuji memiliki BPA dalam urine mereka.
BPA merupakan endokrin yang dapat meniru estrogen. Pada tahun 2012, the Food and Drug Administration mengatakan, BPA tidak bisa lagi digunakan dalam botol bayi dan cangkir minum anak- anak. Pemerintah Kanada bahkan sejak tahun 2010 memaparkan, BPA merupakan zat beracun dan dilarang untuk semua produk anak-anak.
Dalam beberapa penelitian disebutkan, tingkat BPA tinggi pada urine menyebabkan risiko hipertensi, jantung, dan penyakit arteri perifer. Meski begitu, penelitian ini hanya menunjukkan korelasi saja, dan tidak memberikan bukti bahwa BPA adalah penyebabnya.
BPA dikenal untuk memblokir reseptor estrogen tertentu yang dianggap dapat memperbaiki pembuluh darah dan mengontrol tekanan darah. Bahan kimia ini juga dapat memengaruhi tekanan darah secara tidak langsung dengan mengganggu hormon tiroid.
Mengenai permasalahan penyakit hipertensi atau jantung, dokter dan pasien harus menyadari potensi meningkatnya tekanan darah saat mengonsumsi makanan dan minuman kaleng.
Karena itu, disarankan memilih makanan segar dan botol kaca daripada kaleng dan kemasan plastik. Karena kekhawatiran konsumen, beberapa botol dan produk makanan kemasan sekarang menulis klaim "bebas BPA" pada label mereka. Namun, produk ini sering mengandung alternatif kimiawi serupa, seperti bisphenol S. (Medicalnewstoday)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek