Suara.com - Hipertensi pulmonal atau lebih dikenal hipertensi paru merupakan suatu keadaan di mana terjadi peninggian tekanan di pembuluh darah paru, baik di arteri, maupun vena paru.
Tekanan darah tinggi pada hipertensi paru terjadi karena saluran arteri pulmonal yang membawa darah dari jantung ke paru-paru menyempit, atau menebal, sehingga jantung kanan bekerja lebih keras untuk memompa darah menuju paru-paru.
Menurut data yang dipaparkan Pakar Hipertensi Paru sekaligus Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah, Prof. Dr. dr. Bambang Budi Siswanto, Sp.JP (K), FAsCC, FAPSC, FACC, terdapat 5-15 kasus hipertensi paru persatu juta penduduk suatu negara. Sementara itu, di Indonesia, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan data, terdapat dua hingga tiga kasus hipertensi paru dalam satu juta populasi masyarakat Indonesia.
Penyakit hipertensi paru dianggap langka karena cara diagnosa yang sulit, dan keluhan yang tidak khas, serta mirip penyakit jantung atau paru.
"Kami sangat membutuhkan deteksi awal sebab tak jarang pasien datang dalam kondisi jelek (sudah buruk). Ketemu awal akan lebih mudah diobati," jelas Bambang dalam acara kelas jurnalis tentang hipertensi paru di Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Lebih lanjut, Bambang memaparkan, hipertensi paru banyak disebabkan beberapa faktor. Dari data yang dimilikinya, 53 persen hipertensi paru disebabkan penyakit jantung bawaan, 39,4 persen karena katup jantung tak normal, 1,03 persen karena penyakit pada paru seperti TBC dan lainnya, 2,7 persen karena kekentalan darah dan 3,27 persen belum diketahui penyebab utamanya.
Hipertensi paru juga sering diderita anak usia muda atau pertengahan dengan perbandingan perempuan dan laki-laki 2:1.
"Kadang-kadang penyakit jantung bawaan entah bagaimana lebih banyak pada perempuan karena pengaruh hormonal, mudah terjadi pengentalan (darah)," imbuhnya.
Medical Director Pfizer Indonesia, Handoko Santoso, mengatakan, agenda ini dibuat untuk memberikan penyuluhan dini mengenai bahaya penyakit hipertensi paru serta dalam rangka memeringati Hari Hipertensi Paru Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global