Suara.com - Dalam sebuah berita yang mengejutkan, seorang lelaki asal Indonesia memiliki tumor yang sangat besar dan menggantung dari wajahnya seperti batang pohon. Bahkan, telah menelan salah satu matanya.
Adalah Herdi Firmansyah, yang telah berjuang melawan pertumbuhan tumor sejak masih bayi dan kini semakin parah karena penampilannya, bahkan memaksanya putus dari sekolah.
Satu bagian yang sangat mengerikan adalah, lelaki berusia 34 tahun tersebut memiliki mata kanan yang tidak dapat melihat karena tumornya menggantung.
Firmansyah berasal dari desa Wanakerta di Jawa Barat, dan telah melakukan operasi tumor sebanyak lima kali sejak pertama kali muncul di kelopak matanya ketika berusia tiga bulan.
Orangtuanya mengatakan, mereka telah menghabiskan seluruh uang mereka, termasuk menjual rumah untuk operasi dan perawatan anak ke-10 mereka. Sang bunda, Maria (77), mengatakan Firmansyah lahir sebagai bayi yang normal.
"Setelah tiga bulan benjolan kecil tumbuh di kelopak mata kanannya. Benjolan itu sempat dioperasi lima kali tapi ia mundur setelah beberapa lama. Kami khawatir dengan kondisinya Kate nampaknya mengancam nyawa, ini telah menghilangkan penglihatannya di satu mata. Kami khawatir hal itu bisa memakan nyawanya juga," tutur Maria pada media asing yang dikutip dari Mirror.
"Anak kami tidak sekolah SMP karena kondisinya membuat dia diejek di sekolah setiap hari," sambungnya.
Tumor Firmansyah kini telah menyebar ke bagian wajah, punggung, tangan, perut, dada hingga kaki. Dia tidak dapat berbicara atau makan dengan benar dan dipaksa 'bersembunyi' karena orang-orang di desa tersebut takut kepadanya.
"Kami menghabiskan setiap uang yang kami dapatkan untuk perawatannya. Bahkan menjual salah satu rumah tapi kondisinya tidak membaik. Tumornya sekarang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain dan kami kekurangan dana untuk perawatan medis lanjut," tutur sang ayah, Ace Suganda.
"Sangat menyedihkan bagi kita untuk melihat dia kesakitan. Pertama, dia kehilangan penglihatan di matanya dan sekarang kita juga tidak ingin dia kehilangan nyawanya juga," lanjutnya.
Suganda mengatakan bahwa mereka belum mendapat bantuan dari pemerintah Indonesia sejauh ini.
"Kami berharap Pemerintah Indonesia dapat menawarkan bantuan kepada kami sehingga kami dapat membawa anak kami ke luar negeri di mana dia dapat diperlakukan dengan baik dan dapat memiliki masa depan yang baik," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak